ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com — Investor kawakan seperti Warren Buffett dan Robert Kiyosaki kerap menilai anjloknya pasar modal menjadi sebuah peluang. Padahal, perihal ini kerap dipersoalkan oleh banyak investor.
Menurut Warren Buffet sang Oracle of Omaha ini, naik-turunnya nilai saham jangka pendek di pasar saham tidak perlu dikhawatirkan oleh invertor jangka panjang.
"Jika Anda cemas tentang koreksi, Anda semestinya tidak mempunyai saham. Sebuah kesalahan besar untuk menganggap saham sebagai sesuatu nan naik dan turun dan bahwa Anda kudu memperhatikan naik-turun tersebut," kata Buffett dalam wawancara tahun 2015 dengan The Street, dikutip dari CNBC.com, Rabu (12/3/2025).
"Kadang-kadang bakal turun, jika Anda mempunyai saham, jadi kenapa cemas tentang itu? Intinya adalah membeli sesuatu nan Anda sukai dengan nilai nan Anda sukai, dan kemudian menahannya selama 20 tahun. Anda tidak semestinya melihatnya dari hari ke hari," tambah dia.
Ketika menemukan saham nan dia sukai, Buffett terkenal dengan prinsip value investing, ialah membeli saham di perusahaan nan diperdagangkan dengan potongan nilai dari nilai intrinsiknya. Tentu saja, Buffett dan banyak penanammodal lain telah mendedikasikan hidup ahli mereka untuk bisa mengidentifikasi tawaran pasar. Bagi kita nan lain, Buffett menyarankan pendekatan nan lebih sederhana.
Bagi penanammodal jangka panjang, mempunyai portofolio nan terdiversifikasi dari reksadana indeks berbiaya rendah adalah "yang paling masuk logika secara praktis sepanjang waktu," katanya kepada CNBC.
Di sisi lain, Robert Kiyosaki, penulis kitab terlaris "Rich Dad Poor Dad," mempunyai pandangan unik tentang kejatuhan pasar. Dia percaya bahwa saat-saat turbulen ini adalah ketika nan berani menjadi lebih kaya dan nan pengecut menjadi lebih miskin.
Kiyosaki menyampaikan pemikirannya tentang situasi pasar saat ini melalui platform X. Dia mengungkapkan kegembiraannya tentang kejatuhan pasar, dengan menyatakan bahwa ini adalah kesempatan untuk membeli lebih banyak Bitcoin, emas, dan perak. Dia juga mendesak para penanammodal untuk tetap tenang dan berinvestasi ketika orang lain menyerah.
"Kejatuhan adalah saat ketika nan berani menjadi lebih kaya dan nan pengecut menjadi lebih miskin.... Karena mereka menjual alias tidak melakukan apa-apa. Dunia dipenuhi pengecut nan miskin. Jadilah pintar. Berani, tetap tenang, dan berinvestasilah ketika nan pengecut menyerah. Jaga dirimu," tulis Kiyosaki di akun X-nya.
Pandangan Kiyosaki tentang kejatuhan pasar sejalan dengan pernyataannya baru-baru ini. Beberapa hari nan lalu, dia menggambarkan penurunan pasar saham terbaru sebagai kesempatan untuk akumulasi kekayaan. Hal ini sesuai dengan aliran 'Ayah Kaya' nan dia gaungkan selama ini.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Morgan Stanley-Goldman Sachs Koreksi Rating Saham RI, Ada Apa?
Next Article Warren Buffett Timbun Uang Rp 5.000 T, Sinyal Waspada Buat Investor?