Wamenkes Pastikan Covid-19 Ri Terkendali

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono buka bunyi mengenai kenaikan kasus COVID-19 di beberapa negara Asia. Ia menjelaskan virus COVID-19 bakal terus ada dan melakukan mutasi, seperti jenis NB.1.8.1 alias Nimbus nan memicu kenaikan kasus di beberapa negara. Meski begitu, Dante memastikan situasi COVID-19 di Indonesia tetap terkendali.

"Iya tetap (COVID-19 di Indonesia terkendali), manageable," kata Dante ketika ditemui awak media di Jakarta Timur, Kamis (12/6/2025).

"Jadi memang virus ini kan selalu bakal mengalami replikasi dan mengalami mutasi. Ini kita memang nggak bisa lepas dari hidup dengan COVID. Kita tetap terus hidup dengan COVID. COVID ini memang terus bakal ada," sambungnya.

Dante mengingatkan masyarakat untuk tidak cemas berlebihan mengingat jangkitan varian-varian baru ini tidak menimbulkan indikasi nan parah. Kekebalan tubuh masyarakat sudah terbentuk cukup baik lantaran vaksin nan sudah didapatkan sebelumnya.

Meski begitu, dia mengingatkan orang-orang berisiko tinggi untuk tetap hati-hati. Jangan sampai jangkitan COVID-19 memperparah kondisi penyakit nan sudah ada.

"Makanya di rumah sakit jika sekarang ada resiko tinggi, mengalami indikasi influenza-like illness, maka sigap diperiksa panel virusnya lantaran di situ ada pemeriksaan COVID-nya," kata.

Berdasarkan laporan terakhir Kementerian Kesehatan, tercatat ada total 75 kasus COVID-19 sepanjang tahun 2025. Sementara, pada periode pekan ke-22 tercatat dua kasus.

Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan sebanyak 8 persen pada minggu ke-22 tahun 2025, dari minggu sebelumnya hanya 4 persen.

Varian nan menyebar di Indonesia saat ini adalah MB.1.1 dan KP.2.18. Pihak Kemenkes menuturkan hingga saat ini belum ditemukan jenis Nimbus nan belakangan disorot lantaran masuk daftar Variant Under Monitoring (VUM) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Secara umum (keduanya) mempunyai karakter nan sama dengan JN.1 (penilaian akibat rendah)," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Aji Muhawarman terpisah.


(avk/up)

Selengkapnya