ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com --
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan serangan militer ke Yaman dengan sasaran utama golongan milisi Houthi.
Pernyataan itu disampaikan Trump lewat platform media sosial, Truth Social nan dikutip Minggu (16/3) awal hari WIB.
"Kami bakal menggunakan kekuatan mematikan nan sangat besar sampai kami mencapai tujuan kami," ujar Trump pada unggahannya seperti dikutip dari Aljazeera.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Unggahan itu muncul beberapa saat setelah media nan mengenai dengan Houthi di Yaman mengumumkan serangan nan dilakukan AS.
Reuters memberitakan setidaknya ada sembilan orang tewas dalam serangan ke ibu kota Yaman, Sanaa.
Sementara itu dalam unggahanya, Trump menyatakan golongan Houthi pantas dihukum lantaran terlibat pembajakan, kekerasan, dan terorisme melawan AS.
"Mereka telah melancarkan aksi pembajakan, kekerasan, dan terorisme tanpa henti terhadap kapal, pesawat, dan drone Amerika dan negara lain," kata Trump.
Ia mengatakan golongan milisi Houthi itu telah menargetkan kapal, pesawat, pasukan, dan sekutu AS.
"Serangan Houthi terhadap kapal Amerika tidak bakal ditoleransi," kata tokoh Partai Republik AS tersebut.
"Kami bakal menggunakan kekuatan mematikan nan sangat besar hingga kami mencapai tujuan kami," imbuhnya.
Trump juga memperingatkan Iran nan menjadi 'pendukung utama' milisi Houthi agar menghentikan support mereka terhadap golongan itu.
Dia juga memperingatkan andaikan Iran tetap menakut-nakuti AS, maka "Amerika akan meminta pertanggungjawaban penuh dari Anda, dan kami tidak bakal bersikap baik tentang perihal itu!"
Mengutip dari Reuters, Kemenkes Yaman melaporkan ada sembilan penduduk sipil tewas, dan sembilan lain terluka dalam serangan ke Sanaa.
Warga di Sanaa mengatakan serangan itu menghantam sebuah gedung nan menjadi tempat kelompok Houthi.
"Ledakan itu luar biasa dan mengguncang lingkungan sekitar seperti gempa bumi. Perempuan dan anak-anak kami ketakutan," kata salah seorang warga, Abdullah Yahia, kepada Reuters.
Mengutip dari Aljazeera, serangan itu terjadi beberapa hari setelah milisi Houthi mengeluarkan ancaman bagi pelanggar larangan kapal Israel berlayar melewati Laut Merah dan lainnya.
Sebelumnya, milisi Houthi mengeluarkan pernyaataan akan menyerang kapal Israel mana pun nan melanggar larangan melewati Laut Merah, Laut Arab, Selat Bab al-Mandab, dan Teluk Aden.
Pemimpin golongan Houthi Yaman mengatakan golongan tersebut melanjutkan operasi angkatan lautnya terhadap Israel lantaran negara tersebut tidak mencabut blokade support ke Gaza dalam pemisah waktu empat hari nan ditetapkan golongan tersebut.
(aljazeera/reuters/kid)
[Gambas:Video CNN]