ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Seorang laki-laki berinisial ADP (39) nan merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) ditemukan dengan kepala terbungkus selotip di bilik indekos area Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa 8 Juli 2025. Itulah top 3 news hari ini.
Berbagai upaya dilakukan pihak kepolisian untuk mengungkap kasus tewasnya PNS Kemlu RI tersebut. Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandhi menerangkan, pihaknya telah mengantongi rekaman CCTV di sekitar letak kejadian, namun belum dapat disimpulkan penyebab kematian.
Selain itu, polisi menemukan sejumlah obat-obatan di dalam bilik kos ADP. Dari hasil olah TKP, obat nan ditemukan diduga untuk sakit kepala dan lambung. Rezha mengatakan, obat-obatan itu ditemukan di bilik korban.
Sementara itu, Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) merebut kembali jutaan hektare area rimba nan sebelumnya dikelola tanpa izin.
Ketua Satgas PKH Febrie Adriansyah menyebut, penguasaan kembali lahan tersebut dilakukan dalam dua tahap. Pertama berjalan selama Februari hingga Maret 2025.
Satgas menguasai kembali lahan seluas 1.019.000 hektare. Lahan tersebut tersebar di sembilan provinsi, 64 kabupaten, dan melibatkan 369 perusahaan.
Berita terpopuler lainnya di kanal News detikai.com adalah mengenai Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Indrajaya menyampaikan apresiasi atas rencana Presiden Prabowo Subianto nan bakal menugaskan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk berkantor di Papua
Menurutnya, Papua memang butuh perhatian unik pemerintah. Indrajaya menilai, penyelesaian persoalan Papua memerlukan kesungguhan dan pendekatan nan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, terutama dalam perihal pengembangan sumber daya manusia (SDM), peningkatan jasa pendidikan, dan akses kesehatan nan merata.
Menurut politisi asal Dapil Papua Selatan, selain pembangunan bentuk dan infrastruktur, pemerintah juga kudu memberi prioritas pada pembangunan manusia dan kualitas hidup masyarakat Papua.
Berikut deretan buletin terpopuler di kanal News detikai.com sepanjang Rabu 9 Juli 2025:
Viral Polisi dan Selingkuhan Digerebek Istri saat Bermesraan di Kamar Kos di Belu NTT
1. Empat Pernyataan Polisi Terkait PNS Kemlu RI Ditemukan Tewas di Kamar Kos
Seorang laki-laki berinisial ADP (39) nan merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) ditemukan dengan kepala terbungkus selotip di bilik indekos area Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa 8 Juli 2025.
Berbagai upaya dilakukan pihak kepolisian untuk mengungkap kasus tewasnya PNS Kemlu RI tersebut.
Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandhi menerangkan, pihaknya telah mengantongi rekaman CCTV di sekitar letak kejadian, namun belum dapat disimpulkan penyebab kematian.
"Sudah ada dua sih nan kita sudah periksa. Cuma tetap belum, tetap biasalah gambarannya. Karena kan kebetulan CCTV-nya kan juga nan tetap pakai MMC alias memory card nan langsung dari kameranya," ujar Rezha kepada wartawan, Selasa 8 Juli 2025.
"Jadi kita tetap periksa terus, periksa satu-satu lantaran kan terpotong ya. Bukan nan CCTV, nan recorder gitu," sambung dia.
Selengkapnya...
2. Dua Juta Hektare Hutan Ilegal Dikuasai Kembali oleh Satgas PKH
Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) merebut kembali jutaan hektare area rimba nan sebelumnya dikelola tanpa izin.
Ketua Satgas PKH, Febrie Adriansyah, menyebut Penguasaan kembali lahan tersebut dilakukan dalam dua tahap. Pertama berjalan selama Februari hingga Maret 2025.
Satgas menguasai kembali lahan seluas 1.019.000 hektare. Lahan tersebut tersebar di sembilan provinsi, 64 kabupaten, dan melibatkan 369 perusahaan.
Kedua berjalan dari April hingga Juni 2025. Satgas PKH sukses menguasai kembali kawasan hutan seluas 1.072.782,2 hektare. Lahan tahap kedua ini tersebar di 12 provinsi, 108 kabupaten, dan melibatkan 315 perusahaan nan sebelumnya menggarap rimba tanpa izin.
"Total luasan kawasan hutan yang telah ditertibkan melalui aktivitas penguasaan kembali adalah 2.092.393,53 hektare," kata Febrie dalam keterangannya, Rabu 9 Juli 2025.
Selengkapnya...
3. Dukung Gibran Berkantor di Papua, Anggota Komisi II DPR: Masalah Papua Butuh Penanganan Cepat
Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Indrajaya, menyampaikan apresiasi atas rencana Presiden Prabowo Subianto nan bakal menugaskan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk berkantor di Papua. Menurutnya, Papua memang butuh perhatian unik pemerintah.
"Ini langkah strategis dan patut diapresiasi. Dengan berkantor di Papua, Wapres Gibran bisa lebih dekat dengan persoalan masyarakat dan langsung turun tangan jika ada persoalan nan perlu penanganan cepat," ujar Indrajaya dalam keterangan persnya, Rabu 9 Juli 2025.
Indrajaya menilai, penyelesaian persoalan Papua memerlukan kesungguhan dan pendekatan nan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, terutama dalam perihal pengembangan sumber daya manusia (SDM), peningkatan jasa pendidikan, dan akses kesehatan nan merata.
"Papua butuh perhatian nan berkelanjutan, bukan hanya simbolik. Kehadiran wakil presiden secara langsung di sana bisa menjadi simbol sekaligus langkah nyata bahwa negara datang untuk semua warganya, termasuk saudara-saudara kita di Papua," tegasnya.
Selengkapnya...