ARTICLE AD BOX
detikai.com
Jumat, 11 Jul 2025 02:30 WIB

Jakarta, detikai.com --
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku kudu melindungi dirinya dari bujukan selama memimpin Kota Jakarta. Ia juga menyinggung besarnya anggaran pendapatan dan shopping wilayah (APBD) Jakarta setiap tahun.
"Kita kudu memproteksi diri kita sendiri dengan sistem. Jakarta ini anggarannya Rp91 triliun, Rp91,2 triliun. Tahun depan ini menjadi Rp94 triliun. Pasti semua orang ngiler. Pastilah. Maka saya kudu mem-protect diri saya sendiri," kata Pramono dalam Rapat Koordinasi Pemberantasan Korupsi di Ancol, Jakarta Utara, Kamis (10/7).
Pramono bercerita selama puluhan tahun menjabat sebagai personil DPR, menteri hingga Sekretaris Kabinet, banyak bujukan nan diterimanya. Namun dia mengaku memproteksi dirinya untuk tidak tergiur godaan.
Dia juga mengaku menerapkan sistem transparan saat menjabat Gubernur Jakarta.
"Ketika saya menjadi Gubernur di Jakarta. Saya bilang, sama ini kebetulan banyak nan hadir. Saya sudah selesai dengan diri saya sendiri. Saya minta semuanya transparan. Semuanya sistem nan mengatur dan saya berjanji tidak bawa orang satu pun dari luar," ujarnya.
Ia kemudian menyoroti proses pengurusan kompensasi koefisiensi lantai gedung (KLB) oleh pengelola gedung-gedung tinggi di Jakarta.
Saat menjabat, dia mengetahui lamanya proses pengurusan KLB. Bahkan, ada satu pengelola gedung nan sampai 12 tahun mengurus perihal tersebut.
"Saya tanya sama dia, udah berapa lama Anda ngurus? 12 tahun. Mau nggak sama-sama transparan, terbuka, kita selesaiin 1 minggu? Kaget, gimana caranya Pak Gub?" kata Pramono.
"Udah saya jamin Anda selesai 1 minggu. Tapi Anda bayar sesuai dengan apa nan dihitung di-appraisal bersama-sama. Akhirnya keluar nomor Rp480 miliar. Bayar dan sekarang dibayar," imbuh dia.
(dis/wiw)
[Gambas:Video CNN]