ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Tidak sedikit orang nan salah kaprah mengenai penyakit jantung koroner. Banyak gejala-gejala nan timbul diduga sebagai indikasi penyakit jantung, namun perihal itu tidak selalu benar.
Terdapat banyak mitos tentang penyakit jantung koroner nan salah satunya seperti telapak tangan nan sering basah alias berair. Terkait perihal ini master jantung dari Rumah Sakit Harapan Kita, dr. Vidya Gilang Rejeki, Sp.JP(K) mengatakan bahwa perihal itu adalah mitos.
"Ini mitos bahwa telapak tangan sering berair menandakan penyakit jantung. Awalnya mungkin dulu pasien ketika didiagnosis penyakit jantung koroner selalu mengalami tangan berair tapi rupanya pasien tersebut mempunyai hipertiroid," kata dr Vidya dalam siaran YouTube resmi Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Selasa (18/2/2025).
Selain itu ada juga pendapat lain nan menyebut bahwa orang dengan penyakit jantung koroner tidak boleh berolahraga. Hal ini menurut dr. Vienna Rossimarina, Sp.JP(K) juga hanyalah mitos semata.
"Penderita jantung koroner nan sudah stabil dalam artian sudah pasang ring alias operasi bypass maka sebetulnya mereka kudu berolahraga. Ini untuk mencegah agar tidak terjadi kekambuhan dalam corak plak koroner," papar dr. Vienna.
Penderita penyakit jantung koroner dapat memulai berolahraga setelah berkonsultasi dengan dokter. Ini untuk mengetahui jenis olahraga nan tepat dan disesuaikan dengan kebutuhan penderita.
Dengan memberikan program latihan nan tepat, diharapkan pada penderita untuk dapat mengelola alias mengurangi beban penyakit, meningkatkan toleransi latihan, kegunaan bentuk dan kualitas hidup, dan mengurangi resiko terjadinya serangan jantung sekunder.
Kemudian mitos lain mengenai penyakit jantung koroner adalah penderita boleh menjalani pijat tradisional. Hal ini adalah mitos dan sebaiknya jangan dilakukan lantaran bakal dapat mengalirkan kembali darah ke wilayah nan sebelumnya tersumbat.
"Pijat pada penderita jantung koroner tidak disarankan lantaran dapat membikin plak alias gumpalan pindah ke pembuluh darah lain dan menyumbat ke paru-paru. Jadi kudu hati-hati saat melakukan pijat tradisional pastikan pembuluh darah tetap bagus dan juga tidak boleh keras pijatannya," papar Vienna.
Terakhir, mitos nan berkembang ialah mengonsumsi obat jantung bakal mengatasi penyakit jantung koroner tanpa perlu perubahan style hidup. Namun rupanya perihal itu tidak benar.
"Obat itu tidak dapat menggantikan perubahan style hidup. Jadi disamping mengonsumsi obat pasien dengan penyakit jantung koroner kudu memerhatikan style hidupnya mulai dengan pola makan seimbang, olahraga rutin dan terukur guna mencegah diabeter dan hipertensi lebih lanjut," ungkap Vienna.
(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Prospek Bisnis Kecantikan & Strategi Hadapi Tantangan di 2025
Next Article Waspada Penyakit Jantung Banyak Menyerang Anak Muda, Ini Penyebabnya