ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta Prestasi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam meraih indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) tertinggi di level pemerintahan wilayah pada tahun lalu, menarik perhatian pejabat di Kementerian Pemberdayaan dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kemenpan RB Nanik Murwati menjadikan pencapaian SPBE Banyuwangi sebagai objek penelitian doktoral.
Dalam sidang terbuka doktoralnya di pascasarjana Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN), Selasa (29/4/2025), Nanik memaparkan rahasia sukses Banyuwangi. Dari hasil penelitiannya, Banyuwangi bisa menerapkan 5P dengan baik.
“Kenapa Banyuwangi ini mempunyai indeks SPBE nan baik? Karena bisa menjalankan 5P dengan sangat baik,” ungkapnya di tengah sidang nan dipimpin oleh Rektor IPDN, Dr. H. Suhajar Diantoro, M.Si.
Nanik memaparkan 5P tersebut terdiri dari penyiapan infrastruktur, perangkat digital, partisipasi (keterlibatan masyarakat), personil (penguatan kapabilitas birokrasi), hingga partnership (melibatkan beragam lembaga lain).
“Kelima perihal tersebut dapat melangkah dengan baik lantaran didukung dengan komitmen pemimpinnya nan kuat, sehingga bisa melangkah dengan baik,” terangnya.
Komitmen ketua Banyuwangi, menurut Nanik, termanifestasi dalam izin hingga penganggaran.
“Komitmen mewujudkan pemerintahan digital itu ada di RPJMD. Begitu pula dengan komitmen anggaran nan diberikan. Ini nan mempengaruhi kesuksesan SPBE di Banyuwangi lantaran komitmen dari Bupatinya,” sebutnya.
Lebih dari itu, riset Nanik tersebut menjadi referensi krusial dalam mewujudkan pemerataan indeks SPBE di Indonesia.
Saat ini, indeks SPBE nan baik baru di level kementerian/ lembaga dan Pemerintah Provinsi. Hal tersebut perlu didiseminasi ke tingkat Pemerintah Kabupaten/ Kota nan merupakan ujung tombak pelayanan.
“Saya kira succes history Banyuwangi ini, perlu menjadi benchmark bagi kabupaten/ kota lainnya nan mau meningkatkan indeks SPBE sebagai sebuah masa depan pelayanan publik,” tegasnya.
Jadi Penyemangat Pemkab untuk Berinovasi
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani nan diundang unik dalam sidang terbuka itu mengapresiasi hasil riset doktoralnya tersebut.
“Apa nan diungkapkan oleh Bu Nanik ini menjadi penyemangat bagi kami. Tentu, ini juga menjadi input krusial untuk terus berinovasi dan memberikan keahlian terbaik kami, khususnya penguatan digitalisasi pelayanan publik,” ungkapnya.
Perlu diketahui, pada 2024 lalu, indeks SPBE Banyuwangi sebesar 4,50 dari skala 5 alias nan tertinggi untuk kategori kabupaten seluruh Indonesia. Penilaian SPBE terdiri atas 47 parameter nan membentuk ekosistem digital di suatu instansi. Hal tersebut diganjar penghargaan nan diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo kala itu.
(*)