Simak! Ini Waktu Terbaik Minum Vitamin Sesuai Jenisnya

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Jakarta, detikai.com - Mengonsumsi vitamin berfaedah untuk menjaga daya tahan tubuh alias mencukupi kebutuhan nutrisi harian nan tidak bisa dipenuhi dari makanan. Namun, tidak semua orang tahu gimana langkah mengonsumsi vitamin dengan benar.

Melansir Very Well Mind, kebanyakan vitamin terbagi dalam dua kategori ialah larut dalam air alias larut dalam lemak. Vitamin nan larut dalam air paling baik diserap dan paling efektif jika Anda meminumnya dengan air saat perut kosong.

Untuk vitamin nan larut dalam lemak, sebaiknya dikonsumsi setelah makan lantaran tubuh Anda dapat menyerapnya dengan lebih baik.

Lantas, kapan kira-kira waktu terbaik untuk minum vitamin? Berikut adalah paparannya:

Multivitamin

Sesuai dengan namanya, multivitamin mengandung beragam vitamin. Multivitamin mengandung vitamin nan larut dalam lemak dan air.

Jika Anda sedang mengonsumsi alias berencana mengonsumsi multivitamin, sebaiknya Anda mengonsumsinya setelah makan dan minum banyak air agar penyerapannya optimal di dalam tubuh.

Vitamin C

Vitamin C, namalain masam askorbat, adalah vitamin nan larut dalam air. Vitamin C sangat krusial untuk perbaikan jaringan, kulit, dan tulang Anda. Vitamin C juga membantu tubuh Anda menyerap unsur besi. Selain itu, mengonsumsi vitamin C juga dapat membantu tubuh menyembuhkan luka dengan lebih efektif.

Selain itu, ada beberapa penelitian nan menunjukkan adanya hubungan antara vitamin C dan suasana hati Anda dan bahwa antioksidan dalam vitamin C mungkin dapat mengurangi dan mencegah kecemasan.

Mengingat vitamin C larut dalam air, vitamin C paling baik diserap di pagi hari dengan air saat perut kosong. Namun, beberapa orang merasa perutnya sakit setelah mengonsumsi vitamin C. Jika Anda mengalami perihal tersebut, sebaiknya konsumsi vitamin C setelah makan.

Vitamin B

Vitamin B membantu tubuh Anda membentuk sel darah merah nan sehat dan mendapatkan daya dari makanan nan Anda makan. Kekurangan vitamin B tertentu juga dikaitkan dengan kesehatan mental nan buruk

Vitamin B larut dalam air, artinya larut dalam air dan mudah dikeluarkan oleh ginjal Anda. Vitamin ini lebih mudah diserap saat perut kosong dengan air. Kebanyakan orang merasa lapar saat bangun tidur, jadi sebaiknya konsumsi vitamin B di pagi hari berbareng dengan sedikit air.

Vitamin D

Vitamin D dikenal sebagai vitamin sinar mentari lantaran mentari merupakan sumber utama vitamin D.

Selain berakibat pada kegunaan fisik, kecukupan vitamin D juga dikaitkan dengan aspek kesehatan mental Anda. Para intelektual telah mengawasi bahwa di wilayah beriklim dingin, orang nan tidak mendapat cukup paparan sinar mentari lebih rentan mengalami depresi.

Mengingat vitamin D larut dalam lemak, umumnya mengonsumsi vitamin D setelah makan bakal meningkatkan proses penyerapannya dalam tubuh.

Vitamin A

Vitamin A adalah salah satu vitamin dan mikronutrien nan tidak dapat diproduksi oleh tubuh Anda. Artinya Anda kudu mendapatkannya melalui makanan alias suplemen. Vitamin A sangat krusial untuk banyak proses dalam tubuh Anda, termasuk menjaga kesehatan kulit, mata, dan lapisan usus.

Sebagai vitamin nan larut dalam lemak, disarankan mengonsumsi vitamin A setelah makan.

Penting untuk dicatat bahwa tidak seperti vitamin nan larut dalam air, vitamin nan larut dalam lemak disimpan dalam lemak di tubuh Anda, dan mengonsumsi lebih dari nan dibutuhkan dapat menyebabkan penumpukan dan keracunan.

Vitamin E

Vitamin E, antioksidan nan membantu melindungi membran sel tubuh, hanya bisa didapat dari makanan nan Anda makan. Misalnya, Anda dapat menambahkan vitamin E ke dalam makanan Anda melalui suplemen alias makanan seperti biji kembang matahari, kacang dan bayam.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rendahnya kadar vitamin E dikaitkan dengan depresi dan kecemasan.

Dianjurkan untuk mengonsumsi vitamin E dengan segelas air.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Harum Bisnis Parfum, Dari Custom Hingga Aroma Khas Nusantara

Next Article Awalnya Salah Hitung, Ternyata Ini Alasan Kenapa Setahun Itu 52 Minggu

Selengkapnya