Sering Mengantuk Saat Puasa? Ini Penyebab Dan Cara Atasinya

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Terlepas dari rasa haus dan lapar, orang nan berpuasa seringkali menghadapi masalah lainnya, ialah rasa kantuk tak tertahankan pada siang hari. Hal ini tentu mengganggu saat melakukan pekerjaan.

Ternyata mengantuk saat berpuasa adalah perihal wajar. Sebab ini disebabkan oleh perubahan pola tidur dan menurunnya metabolisme tubuh sehingga membikin Anda menjadi tidak produktif.

Selain perubahan waktu makan selama puasa, ada juga perbedaan waktu tidur. Kebanyakan orang biasanya tidur larut malam dan bangun sebelum subuh untuk makan sahur. Perubahan pola tidur ini dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan dan membikin puasa menjadi lebih menantang.

"Pola tidur menjadi terganggu selama puasa lantaran orang mengubah pola makan dan minum mereka di sore dan malam hari. Pergeseran ini memengaruhi hormon ritme sirkadian, menyebabkan gangguan tidur dan menurunkan kualitas tidur," kata Dr Brian England, Chiropractor dan mahir kedokteran fungsional di pusat pengobatan integratif Wellth, seperti dikutip Gulf News.

Tidur memengaruhi rasa kenyang dan lapar

"Sudah umum diketahui bahwa tubuh kita berfaedah lebih baik ketika cukup tidur dengan kualitas nan baik, tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa tidur juga memengaruhi tingkat rasa kenyang dan lapar kita. Menurut penelitian ini, kurang tidur sebagian dikaitkan dengan perubahan hormon pengatur nafsu makan leptin dan ghrelin, nan bisa membikin puasa lebih menantang," kata Dr Vaishal Shah di Cleveland Clinic Sleep Disorders Center.

Studi juga menemukan bahwa tanpa kualitas tidur nan cukup dan konsisten, orang lebih rentan terhadap jangkitan secara umum, nan kemudian memerlukan waktu lebih lama untuk pulih.

Kemudian ada pengaruh limpahan nan memengaruhi kesehatan jantung, suasana hati, memori, dan kegunaan kognitif. Selain itu, kurang tidur dapat meningkatkan akibat kecelakaan.

Apa nan kudu dilakukan?

Kabar baiknya, kualitas tidur dapat ditingkatkan dengan beberapa tindakan sederhana.

Menurut Dr Shah, ada tiga aspek nan mendasari kualitas tidur ialah agenda tidur, periode tidur tanpa gangguan, dan kebersihan tidur.

1. Tetapkan agenda tidur

Cara pertama untuk mendapatkan tidur nan berbobot adalah mempertahankan waktu tidur dan bangun nan konsisten. Cara ini dapat membantu mengatur ritme sirkadian alias jam biologis Anda.

Anda bisa membagi jam tidur nan diperlukan menjadi beberapa sesi. Saat melakukan ini, Dr Shah menyarankan agar Anda mengalokasikan satu periode tidur tanpa terputus nan lebih lama, setidaknya lima hingga enam jam. Sesi lainnya dapat digunakan untuk mengganti jam tidur nan dibutuhkan.

"Penelitian telah menunjukkan bahwa orang nan kurang tidur dan menderita kualitas tidur nan jelek bisa mendapat faedah dari tidur siang setidaknya selama 45 menit. Mereka bisa mempunyai keahlian kognitif dan bentuk nan lebih baik daripada orang nan tidak tidur siang alias tidur siang untuk lama nan lebih pendek," ungkap Dr England.

2. Matikan layar gadget

Kebersihan tidur dapat membantu Anda mencapai tidur nan lebih nyenyak. Kebersihan tidur termasuk mematikan layar gadget setidaknya satu jam sebelum tidur, dan memastikan bahwa bilik tidur adalah tempat nan tenang dan santai.

3. Kurangi kafein, makanan berlemak dan gula

Dokter juga merekomendasikan pengurangan asupan kafein, terutama lantaran terlalu banyak kafein dapat membikin susah tidur dan juga menghalang hidrasi. Selain itu, makanan berlemak dan berminyak serta tinggi gula dapat menunda tidur, dan menurunkan kualitas tidur lantaran tubuh bekerja lembur untuk mencerna makanan.

Fokus pada makanan sehat saat sahur nan bakal memberikan daya lepas lambat sepanjang hari, seperti biji-bijian dan protein. Hindari makanan nan terlalu manis lantaran dapat mengganggu tidur dalam jangka pendek, dan dapat membikin Anda merasa lebih capek di kemudian hari.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: 25 Tahun Hangatkan si Kecil, Transpulmin Pilihan Ibu Indonesia

Next Article Cara Menghindari Microsleep, Tidur Singkat Penyebab Kecelakaan

Selengkapnya