ARTICLE AD BOX
-
-
Berita
-
Politik
Minggu, 2 Februari 2025 - 13:20 WIB
Jakarta, detikai.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKS, Habib Aboe Bakar Alhabsyi, menyambut positif pengarahan nan disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam Rapat Pimpinan TNI Polri Tahun 2025.
Habib Aboe Bakar menilai pesan dari Presiden Prabowo sudah sangat jelas dan kudu segera ditindaklanjuti oleh lembaga TNI dan Polri.
“Pesan dari Presiden Prabowo sudah sangat clear. Institusi TNI dan Polri kudu segera mengambil langkah-langkah konkret untuk merealisasikan pengarahan tersebut," ujarnya di Jakarta, Minggu, 2 Pebruari, 2025.
Anggota Komisi III DPR ini memandang ada dua makna utama dalam pengarahan Presiden Prabowo Subuanto tersebut. “Presiden menegaskan adanya angan besar kepada TNI dan Polri untuk menjaga kekuatan negara dan menghindarkan Indonesia dari potensi menjadi failed state," terangnya.
Presiden Prabowo Hadiri Rapim TNI-Polri 2025
Photo :
- detikai.com.co.id/M Ali Wafa
Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan DPR Ini menilai, angan besar Presiden Prabowo menjadi tugas utama TNI-Polri untuk terus mengoreksi diri dan merevitalisasi perannya agar tetap relevan dan efektif dalam menjalankan tugas.
Kedua, lanjut Habib Aboe Bakar, Presiden Prabowo memberikan kepercayaan penuh kepada kedua lembaga tersebut untuk memberikan pelayanan terbaik bagi rakyat.
"Pesan kuat Presiden bahwa pangkat dan kedudukan nan disandang oleh personil TNI dan Polri bukan hanya sekedar simbol penghormatan, tetapi juga amanah dari rakyat. Ini adalah mandat untuk menjaga dan melindungi negara serta rakyat,” tegasnya Wakil Rakyat Dapil Kalsel II tersebut.
Habib Aboe Bakar juga berambisi agar pesan tersebut dapat diwujudkan oleh seluruh jejeran TNI dan Polri, dari pucuk ketua hingga satuan-satuan terkecil seperti Koramil dan Polsek.
"Kepercayaan nan diberikan kepada TNI dan Polri kudu dijawab dengan dedikasi dan pengabdian nan tinggi. Dengan begitu, Indonesia bakal tetap menjadi negara nan kuat dan dapat memberikan rasa kondusif bagi seluruh rakyat,” tukasnya.
TNI-Polri Digaji Rakyat
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengingatkan jenderal-jenderal dari TNI dan Polri bahwa pangkat bintang nan mereka sandang adalah penghormatan dari rakyat. Oleh lantaran itu, Prabowo menegaskan para jenderal itu kudu paling pertama nan berani berkorban untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara.
"Pangkat nan kerabat sandang, bintang nan kerabat sandang, bintang nan ada di pundakmu itu artinya adalah penghormatan dari rakyat," kata Presiden Prabowo saat memberikan arahan-arahan saat Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri Tahun 2025 di Jakarta, Kamis, 30 Januari 2025
Presiden menjelaskan penghormatan itu artinya rakyat menyerahkan nasib dan perlindungannya kepada para prajurit TNI dan Polri, nan diberikan banyak kewenangan, termasuk di antaranya untuk menggunakan senjata.
"Rakyat menyerahkan perlindungan terhadap diri mereka, terhadap masa depan mereka, dan masa depan seluruh bangsa di atas pundak saudara-saudara," tutur Presiden.
"Pangkat nan diberikan ke saudara-saudara artinya rakyat mengerti bahwa pada saatnya jika diperlukan saudara-saudara kudu rela menyerahkan jiwa dan raga saudara-saudara tanpa ragu-ragu. Kalau saudara-saudara berani memakai pangkat jenderal, artinya kerabat kudu nan pertama berani memberi nyawa kerabat untuk kepentingan bangsa dan negara. Itu makna pangkat nan diberikan," sambung Presiden.
Prabowo juga mengingatkan bahwa personil TNI dan Polri kudu melindungi dan melindungi rakyat lantaran mendapat penghasilan nan dibiayai oleh rakyat. Menurut Prabowo, tentara dan polisi diberi kekuasaan oleh suatu negara untuk memegang monopoli senjata. Kekuasaan ini, kata Presiden, sangatlah besar.
"Rakyat nan menggaji saudara, rakyat nan melengkapi kerabat dari ujung kaki sampai ke ujung kepala, rakyat nan memberi makan kepada tentara dan polisi, dan rakyat memberi kuasa kepada tentara dan polisi untuk memegang monopoli senjata," ujar Prabowo.
Dengan kepercayaan dan kekuasaan nan besar dari rakyat itu, Presiden mengatakan bahwa TNI dan Polri dituntut untuk memberikan pengabdian dan dedikasi setinggi-tingginya.
Halaman Selanjutnya
"Pesan kuat Presiden bahwa pangkat dan kedudukan nan disandang oleh personil TNI dan Polri bukan hanya sekedar simbol penghormatan, tetapi juga amanah dari rakyat. Ini adalah mandat untuk menjaga dan melindungi negara serta rakyat,” tegasnya Wakil Rakyat Dapil Kalsel II tersebut.