ARTICLE AD BOX
-
-
Berita
-
Politik
Rabu, 16 April 2025 - 02:54 WIB
Jakarta, detikai.com – Ketua DPP PDIP, Ganjar Pranowo buka bunyi soal berita adanya 'matahari kembar' dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Munculnya rumor 'matahari kembar' lantaran sejumlah menteri Kabinet Merah Putih nan silaturahmi ke rumah Presiden ke-7 RI Jokowi di Solo dalam momen Lebaran Idul Fitri.
Ganjar menegaskan bahwa tidak boleh ada mentari kembar lantaran bakal membikin pemimpin dan anak buah menjadi bingung.
"Oh iya enggak boleh mentari kembar, masa mataharinya kembar. Nanti pemimpinya bingung, anak buahnya bingung," ucap Ganjar Pranowo kepada wartawan di Gedung Kesenian Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa, 15 April 2025.
Di sisi lain, Ganjar mengatakan dua menteri kabinet Merah Putih nan bersilaturahmi ke Solo merupakan menteri nan sama pada kabinet era Jokowi.
"Kan mereka dulu menterinya (Jokowi)," ujarnya.
Presiden Prabowo Subianto Bertemu Jokowi di Kertanegara
Photo :
- detikai.com/ Ahmad Farhan Faris
Ia menilai saat ini dua menteri Kabinet Merah Putih nan silaturahmi ke Solo merupakan rekomendasi dari Jokowi.
"Tapi kan dia pasti dapat rekomendasi dari dia (Jokowi)," imbuhnya.
Diketahui, ada sejumlah menteri kabinet Merah Putih sowan ke kediaman Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Jawa Tengah pada Jumat, 11 April 2025. Salah satu menteri tersebut adalah Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin.
Momen tersebut menjadi sorotan lantaran kedua menteri Kabinet Merah Putih itu tetap memanggil Jokowi sebagai bosnya. Momen itu menjadi viral di media sosial dan diunggah oleh beragam akun di instagram.
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera merespons momen tersebut. Ia mengatakan silaturahmi baik, tetapi jangan sampai ada mentari kembar.
"Ya, nan pertama tentu silaturahmi tetap baik ya, tapi nan kedua tidak boleh ada mentari kembar," kata Mardani kepada wartawan, Jumat, 11 April 2025.
Halaman Selanjutnya
"Tapi kan dia pasti dapat rekomendasi dari dia (Jokowi)," imbuhnya.