Puasa Bisa Mengurangi Risiko Stroke, Ini Penjelasan Medisnya

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta - Puasa Ramadan adalah salah satu momen nan krusial bagi umat Islam. Selain dipenuhi keberkahan, ibadah nan erat kaitannya dengan pola makan ini juga punya faedah bagi kesehatan.

Selain dapat membantu proses penurunan berat badan, berpuasa juga berfaedah untuk meningkatkan kesehatan saraf dan kegunaan otak. Spesialis bedah saraf Siloam Hospitals Dr dr Harsan, SpBS menyebut bahwa berpuasa, termasuk salah satu langkah pencegahan aspek akibat stroke.

Menurut dr Harsan, ada banyak aspek akibat stroke nan berangkaian dengan makanan, di antaranya seperti glukosuria dan tekanan darah tinggi. Pengendalian pola makan selama berpuasa menjadi salah satu langkah mengurangi aspek akibat tersebut.

"Ya, saya setuju itu (puasa meningkatkan kesehatan saraf dan otak)," kata dr Harsan ketika ditemui detikaicom di Siloam Hospitals Lippo Village, Tangerang, Banten, Kamis (6/3/2025).

"Manfaatnya ya mengendalikan gula darah, makan juga menjadi tidak berlebihan, semacam itu. Pengendalian diri kuncinya. Dengan pengendalian diri, makannya jadi lebih sehat, otomatis bukan hanya otak, jantung dan ginjal juga jadi lebih sehat," sambungnya.

Pengendalian diri kuncinya. Dengan pengendalian diri, makannya jadi lebih sehat, otomatis bukan hanya otak, jantung dan ginjal juga jadi lebih sehat

Dr dr Harsan, SpBS - Siloam Hospitals

Tentunya bukan sekadar menahan lapar, dr Harsan mengingatkan masyarakat untuk juga memperhatikan asupan makanan nan dikonsumsi. Tak sedikit masyarakat nan justru menjadi kalap ketika berbuka puasa, sehingga malah mengonsumsi makanan-makanan tidak sehat, seperti makanan tinggi gula, garam, dan lemak.

Menurutnya, kunci dari berpuasa adalah pengendalian diri. Selain berakhir makan dari subuh sampai maghrib, masyarakat kudu lebih sadar dengan apa nan dikonsumsi.

"Kalau kita hanya memandang ke aspek makanan, aspek risikonya tentu bakal mengecil. Tentu saja membikin dalam tanda petik, orang menjadi lebih sehat dan akibat strokenya juga lebih kecil," sambungnya.

Senada, ahli neurologi Siloam Hospitals, Prof Dr dr Yusak Mangara Tua Siahaan, SpN(K), mengatakan bahwa berpuasa membantu masyarakat untuk mengurangi aspek akibat stroke nan ada di tubuh mereka.

"Jadi bicaranya pada aspek akibat ya. Misalnya dia punya hipertensi alias diabetes, kolesterol, dan merokok. Orang nan biasanya merokok, jadi tidak merokok. Orang nan biasanya makan pagi siang malam terus-terusan, dia bisa tidak makan, sehingga kadar kolesterolnya bisa menurun, dan kadar gulanya membaik," tandas dr Yusak.


(avk/up)

Selengkapnya