Kapan Waktu Olahraga Yang Paling Baik Saat Puasa?

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Di bulan Ramadan, meskipun tubuh tidak mendapatkan asupan daya seperti hari-hari biasa, olahraga tetap krusial untuk menjaga kebugaran dan kesehatan. Tapi, olahraga saat puasa memang memerlukan strategi khusus.

Jangan sampai mau tubuh bugar, malah mengalami dehidrasi alias kelelahan berlebihan. Pemilihan waktu nan tepat menjadi aspek krusial, agar faedah olahraga tetap maksimal tanpa mengganggu kondisi fisik.

Waktu Olahraga nan Paling Baik Saat Puasa

Lantas, kapan sebenarnya waktu terbaik untuk berolahraga saat berpuasa? Apakah lebih baik dilakukan sebelum berbuka alias setelahnya? Praktisi olahraga, dr. Yohanes Toban Layuk Allo, SpOT(K) dalam arsip catatan detikaicom menjelaskan bahwa sebelum berolahraga saat puasa, kenali dulu keahlian diri. Dr Toban mengatakan, pilihan waktu nan ideal adalah sekitar satu jam sebelum berbuka puasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Puasa itukan kekurangan cairan terutama elektrolit sama gula. Nah jadi waktu olahraga nan paling tepat, tentu menjelang bisa minum dan setelah minum. Jadi waktunya adalah sekitar satu jam menjelang berbuka puasa, lantaran pada saat misalnya udah olahraga nih, udah haus banget, kan nggak mungkin batalin puasa, tapi jika emang udah waktunya berbuka kan lezat tinggal minum," jelasnya.

Selain itu, bagi mereka nan susah menoleransi penurunan kadar gula dalam darah, berolahraga setelah berbuka puasa bisa menjadi alternatif.

"Kan beberapa orang kurang bisa menoleransi penurunan gula dalam darah, untuk nan seperti itu lebih disarankan yaudah olahraganya setelah berbuka aja, jadi isi dulu nih gulanya, isi dulu elektrolitnya, bisa berbuka dengan nan manis, kan nan manis ada kandungan gula tuh, nah gula ini bisa diperlukan untuk menambah daya tubuh, baru setelah itu olahraga," ungkapnya.

"Untuk orang-orang nan seperti itu saya lebih merekomendasikan olahraganya setelah berbuka, tapi ada orang nan beda dan nggak semua kebutuhannya sama, jadi kembali lagi kenali diri sendiri," lanjut dia.

Sama halnya dengan penjelasan dari Dosen Departemen Gizi Kesehatan FKKMK UGM, Tony Arjuna. Disadur dari laman resmi FK UGM, dia menjelaskan olahraga saat berpuasa tetap bisa dilakukan, kira-kira 30 menit sampai 1 jam sebelum berbuka alias setelah tarawih.

Ia tidak menyarankan olahraga di pagi hari selama berpuasa. Menurutnya, berolahraga di pagi hari saat puasa bukanlah pilihan nan ideal, apalagi bisa berisiko bagi mereka nan belum terbiasa.

Hal ini disebabkan oleh meningkatnya penggunaan kalori selama aktivitas fisik, nan mempercepat penurunan kadar gula darah. Akibatnya, tubuh menjadi lemas dan rasa lapar bakal lebih terasa sepanjang hari.

Kondisi ini terutama rawan bagi penderita glukosuria lantaran dapat meningkatkan akibat serangan hipoglikemia nan menakut-nakuti nyawa. Tony juga menambahkan, bahwa jika seseorang tidak berolahraga sama sekali pada hari pertama dan kedua puasa, rasa lapar nan dialami bakal berbeda dibandingkan dengan hari-hari selanjutnya. Hal ini terjadi lantaran tubuh tetap berada dalam fase awal defisit kalori nan cukup besar.

Olahraga nan Bisa Dilakukan Saat Puasa

Apa olahraga terbaik nan bisa dilakukan saat puasa? Kartika Prahasanti, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya, menyarankan beberapa olahraga ringan saat puasa.

Dilansir dari laman resmi FK UM Surabaya, bahwa jenis serta lama olahraga pun kudu disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu. Adapun jenis olahraga nan dianjurkan saat berpuasa ialah olahraga nan dapat melatih jantung.

Contohnya jogging, jalan cepat, hingga bersepeda. Latihan kekuatan seperti aktivitas push up, sit up, back up, plank, dan squat juga dianjurkan. Dengan catatan, disesuaikan dengan keahlian tubuh masing-masing.

Selain itu, latihan kelenturan seperti yoga, pilates, alias aktivitas sederhana seperti cium dengkul dan menggerakkan personil tubuh sesuai ruang sendi, juga dianjurkan. Hal ini agar tubuh tetap elastis dan terhindar dari cedera.

Pemilihan jenis olahraga tersebut kudu disesuaikan dengan keahlian masing-masing individu. Frekuensi olahraga nan direkomendasikan adalah 3-5 kali dalam seminggu dengan lama setiap sesi antara 30-50 menit, sesuai dengan rekomendasi WHO nan menyarankan total waktu olahraga sekitar 150 menit per minggu.

Olahraga saat berpuasa memang punya banyak khasiat, seperti merangsang proses autofagi dan autolisis, ialah sistem alami tubuh dalam menghancurkan sel-sel nan rusak dan menggantinya dengan sel-sel baru nan lebih sehat.

Tapi, tentu ada beberapa perihal nan perlu diperhatikan saat berolahraga di bulan puasa. Seperti pastikan kecukupan nutrisi dari karbohidrat, protein, lemak, serta cairan nan dikonsumsi saat sahur. Selain itu, tidur nan cukup dan berkualitas, ialah sekitar 7-9 jam per hari, juga krusial untuk menjaga daya tahan tubuh selama berpuasa.

Nah, itulah tadi penjelasan tentang waktu olahraga nan baik dan jenis serta lama olahraga nan bisa dilakukan saat puasa. Semoga membantu dan tetap jaga kesehatan, ya!


(aau/fds)

Selengkapnya