ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk siswa sekolah dasar dan menengah di Indonesia diliburkan sementara selama liburan Lebaran. Libur tersebut berjalan mulai tanggal 21 Maret hingga 8 April 2025.
Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan beragam faktor, terutama jarak tempuh siswa dari rumah ke sekolah. Banyak siswa nan tinggal cukup jauh, apalagi kudu menempuh perjalanan hingga dua kilometer lebih dengan medan nan terkadang sulit.
Penghentian sementara program MBG ini bermaksud untuk memastikan efektivitas dan efisiensi program. Dengan banyaknya siswa nan pulang kampung selama liburan, pengedaran makanan bakal menjadi lebih rumit dan berpotensi menimbulkan masalah logistik.
Oleh lantaran itu, pemerintah memutuskan untuk menghentikan sementara program ini selama periode liburan Lebaran.
Meskipun program MBG untuk siswa diliburkan, jasa tetap diberikan kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita. Kelompok ini tetap mendapatkan jasa MBG lantaran mereka dianggap sebagai prioritas utama nan memerlukan asupan gizi secara berkelanjutan.
Layanan ini tetap melangkah selama liburan Lebaran, dengan radius jasa sekitar empat kilometer dari titik distribusi.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf namalain Gus Ipul komentari usul Ketua DPD RI soal program Makan Bergizi Gratis (MBG) dibiayai oleh biaya zakat.
Program MBG Tetap Berjalan Selama Ramadhan
Meskipun diliburkan selama liburan Lebaran, program MBG tetap melangkah selama bulan Ramadhan 1446 H/2025 M. Namun, bakal ada penyesuaian menu dan sistem pengedaran untuk mengakomodasi siswa nan berpuasa dan tidak berpuasa. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan anak-anak tetap mendapatkan asupan gizi seimbang, baik nan berpuasa maupun tidak.
Penyesuaian menu dan sistem pengedaran ini bakal mempertimbangkan kebutuhan nutrisi selama bulan puasa. Pihak berkuasa bakal memastikan bahwa makanan nan diberikan tetap bergizi dan sesuai dengan kebutuhan siswa, baik nan berpuasa maupun tidak berpuasa. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan keberlanjutan program MBG.
Selama masa liburan Lebaran, pemerintah bakal memanfaatkan waktu untuk mempersiapkan beragam hal. Persiapan tersebut meliputi penyusunan menu, perbaikan infrastruktur, dan optimasi aspek pendukung lainnya. Tujuannya adalah agar ketika sekolah kembali aktif, program MBG dapat melangkah lancar dan makanan bergizi siap didistribusikan kepada siswa.
Kasus di Sumenep dan Persiapan Menu
Sebelumnya, terdapat kasus di Sumenep, Jawa Timur, di mana program MBG sempat diliburkan sementara pada tanggal 17 Februari 2025. Penghentian sementara ini disebabkan oleh penyesuaian petugas dapur terhadap perangkat masak baru. Namun, program tersebut telah kembali melangkah normal setelah petugas dapur terbiasa dengan perangkat masak nan baru.
Pengalaman di Sumenep ini menjadi pembelajaran berbobot bagi pemerintah dalam pengelolaan program MBG. Pemerintah bakal memastikan bahwa semua persiapan, termasuk training petugas dan pengadaan alat, dilakukan dengan matang agar program MBG dapat melangkah lancar dan tanpa kendala.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menjelaskan kebijakan penghentian sementara program MBG selama liburan Lebaran. "Jadi makan bergizi untuk anak sekolah mengikuti hari anak sekolah. Jadi jika sekolah libur, ya libur. Kenapa? Karena jika kita memberikan makan bergizi, itu effortnya kan besar ya," jelas Dadan dalam konvensi pers di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (19/3/2025).
Pernyataan tersebut menekankan pentingnya efisiensi dan efektivitas program MBG. Dengan menghentikan sementara program selama liburan, pemerintah dapat mengoptimalkan sumber daya dan memastikan bahwa program MBG dapat melangkah secara berkepanjangan dan memberikan faedah maksimal kepada para penerima manfaat.
Program MBG bakal kembali melangkah setelah liburan Lebaran berakhir, ialah pada tanggal 9 April 2025. Pemerintah berambisi dengan persiapan nan matang, program MBG dapat melangkah lebih efektif dan efisien setelah liburan Lebaran.
Kesimpulannya, penghentian sementara program MBG selama liburan Lebaran merupakan langkah strategis untuk memastikan efektivitas dan efisiensi program. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan program MBG dan memberikan asupan gizi nan optimal kepada golongan prioritas, termasuk ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan siswa sekolah setelah liburan.