Profesor Berusia 100 Tahun Bagikan 8 Resep Umur Panjang

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Jakarta, detikai.com - Dr. John Scharffenberg adalah bukti nyata bahwa menjalankan pola hidup sehat bisa membikin Anda berumur panjang.

Pria berumur 102 tahun tersebut adalah seorang guru besar gizi lulusan Universitas Harvard nan lahir pada 15 Desember 1923 di China. Dia pun membagikan rahasia umur panjangnya dan caranya menjalani hidup sehat.

Berikut adalah paparannya dikutip Times of India (25/2/2025).

1. Berhenti merokok

Menghindari rokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang sangat krusial untuk kesehatan jangka panjang. Zat-zat ini telah dikaitkan dengan beragam akibat kesehatan, termasuk kanker, penyakit hati, dan komplikasi kardiovaskular, serta pengaruh negatif pada kesehatan mental.

2. Hindari alkohol

Alkohol merupakan penyebab kanker payudara. John mengutip Max Griswold, seorang master di Universitas Washington nan melakukan penelitian besar tentang seberapa banyak alkohol nan kondusif untuk diminum.

"Ia menemukan jawabannya adalah nol," katanya dalam salah satu wawancara.

3. Kelola stres

Tingkat stres nan dapat memperpendek umur berjuntai pada beragam faktor, seperti style hidup, genetika, dan langkah tubuh Anda menangani stres. Stres jangka pendek dapat memperpanjang umur dengan memperkuat reaksi biologis terhadap stres.

Mekanisme pertahanan molekuler dan sistem pertahanan lainnya mungkin diaktifkan. Namun, stres jangka panjang dapat mengesampingkan reaksi kompensasi, nan berpotensi mengurangi umur panjang.

Selain itu, stres meningkatkan insulin, stres oksidatif, peradangan, dan hormon stres. Kecemasan, kesedihan, masalah pencernaan, dan penyakit Alzheimer semuanya dapat diakibatkan oleh stres nan berlebihan.

4. Aktif secara fisik

"Kita perlu berolahraga setiap hari, itu sangat penting," katanya.

Melakukan aktivitas bentuk nan konsisten, seperti berjalan, berenang, alias bersepeda, sangat krusial untuk kesehatan jantung, kekuatan otot, dan kesejahteraan mental. Olahraga juga berkedudukan krusial dalam menjaga kepadatan tulang, mengelola berat badan, dan meningkatkan kegunaan kognitif.

5. Hindari junk food

Dalam sebuah wawancara, Dr. Scharffenberg mengatakan bahwa dia sarapan pada pukul 06.30 pagi kemudian makan siang pada pukul 12.30 siang dan kemudian dia tidak makan lagi. Sebagai penganut makanan bersih dan sehat, Dr. Scharffenberg menyarankan untuk tidak makan junk food.

Pola makan nabati nan kaya bakal buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan menyediakan nutrisi krusial nan dibutuhkan untuk kesehatan nan optimal.

6. Hindari konsumsi gula berlebih

Gula merupakan aspek akibat utama bagi jantung. Konsumsi gula nan berlebihan dikaitkan dengan beragam akibat kesehatan, termasuk obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan gangguan metabolisme.

Gula tambahan dalam makanan olahan berkontribusi terhadap resistensi insulin, nan menyebabkan glukosuria jenis 2. Asupan gula nan tinggi juga memicu peradangan, meningkatkan tekanan darah, dan meningkatkan akibat penyakit hati berlemak.

Selain itu, gula merusak kesehatan gigi, menyebabkan gigi berlubang dan kerusakan. Gula berkontribusi terhadap penurunan daya dan kemauan makan, nan menyebabkan kebiasaan makan nan buruk.

7. Batasi konsumsi daging

John juga menekankan pentingnya mengonsumsi lebih banyak buah dan sayur daripada daging.

"Jangan alokasikan lebih dari 5%-6% dari total asupan kalori Anda sebagai lemak jenuh," katanya.

Konsumsi daging nan berlebihan, terutama daging merah dan olahan, dikaitkan dengan beberapa akibat kesehatan, termasuk penyakit jantung, kanker, dan obesitas. Kadar lemak jenuh dan kolesterol nan tinggi dalam daging berkontribusi terhadap masalah kardiovaskular, sementara daging olahan mengandung bahan pengawet rawan nan mengenai dengan kanker kolorektal. Asupan nan berlebihan juga dapat menyebabkan peradangan, resistensi insulin, dan masalah pencernaan.

8. Terapkan style hidup sehat

John juga dengan tegas mengatakan bahwa menerapkan style hidup sehat dapat mengurangi akibat penyakit nan menakut-nakuti jiwa seperti glukosuria dan stroke hingga lebih dari 80% tanpa support obat-obatan.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Potensi & Daya Saing Industri Kesehatan RI di Pasar Global

Next Article Termasuk Beragama, 5 Kebiasaan Ini Ternyata Bikin Umur Panjang

Selengkapnya