ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Jagat maya diramaikan dengan beredarnya sebuah grup dari FB berjulukan 'Fantasi Sedarah' berisikan orang-orang mengalami kelainan dengan berasosiasi personil keluarganya sendiri alias biasa disebut inses. Sekarang akun grup tersebut telah ditutup.
"Akun grup tersebut sudah ditutup/ditangguhkan/dihapus oleh provider FB Meta lantaran melanggar aturan," kata Dirsiber Polda Metro Jaya, Kombes Pol Roberto Pasaribu kepada wartawan, Jumat (16/5).
Akun tersebut disi sebanyak 32 ribu akun nan menceritakan pengalamannya masing-masing usai berasosiasi seksual dengan family sedarahnya sendiri. Saat ini kasus tersebut sedang diselidiki oleh kepolisian.
"Sudah pasti Direktorat Siber Polda Metro Jaya bakal menyelidiki dan mendalami tentang akun FB tersebut," kata Kasubid Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak kepada wartawan, Jumat (16/5).
Pihaknya juga, kata Reonald sudah berkoordinasi dengan dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk mendalami akun FB itu.
"Akan menyelidiki dan mendalami segala sesuatu nan ada di akun FB tersebut," pungkas dia.
Rahmat Baihaqi/Merdeka.com
Bahaya Konten Eksplisit dan Perlunya Edukasi Seksual
Konten nan ditemukan dalam grup 'Fantasi Sedarah' sangat mengerikan dan menunjukkan sungguh mudahnya akses terhadap materi-materi nan dapat merusak perkembangan psikologis anak. Diskusi terbuka tentang tindakan seksual terlarang nan melibatkan anak-anak dalam lingkungan daring menunjukkan sungguh pentingnya edukasi seksual sejak usia dini. Anak-anak perlu diajarkan tentang batas tubuh, mengenali tanda-tanda pelecehan seksual, dan berani melapor jika mengalami perihal tersebut. Peran orang tua dan pendidik sangat krusial dalam memberikan edukasi ini.
Selain edukasi seksual, komunikasi terbuka dalam family juga sangat penting. Anak-anak kudu merasa nyaman untuk bercerita kepada orang tua alias personil family terpercaya jika mereka mengalami alias memandang sesuatu nan membikin mereka merasa tidak nyaman. Keengganan untuk membahas rumor seksual justru dapat menciptakan lingkungan nan memungkinkan terjadinya pelecehan dan eksploitasi.
Langkah Pencegahan dan Peran Pihak Berwenang
Keberadaan grup 'Fantasi Sedarah' dan kemunculan kembali dengan nama berbeda menunjukkan perlunya langkah-langkah pencegahan nan lebih ketat dari pihak berkuasa dan platform media sosial. Pemantauan konten nan lebih intensif dan sistem pelaporan nan efektif sangat dibutuhkan untuk mencegah penyebaran konten-konten rawan seperti ini.
Selain itu, edukasi digital bagi anak-anak dan orang tua juga sangat penting. Orang tua perlu diajarkan gimana mengawasi aktivitas online anak-anak mereka dan mengenali tanda-tanda bahaya. Anak-anak juga perlu diajarkan untuk bijak dalam menggunakan internet dan tidak mudah terpengaruh oleh konten-konten nan meragukan.
Pihak berkuasa juga perlu meningkatkan kerjasama dengan platform media sosial untuk menindak tegas akun-akun nan menyebarkan konten berbahaya. Penegakan norma nan tegas menjadi krusial untuk memberikan pengaruh jera dan melindungi anak-anak dari ancaman pemanfaatan seksual online.
Lebih lanjut, peningkatan literasi digital bagi masyarakat luas juga sangat krusial. Masyarakat perlu dibekali pengetahuan dan keahlian untuk mengenali dan melaporkan konten-konten rawan nan ditemukan di bumi maya. Partisipasi aktif masyarakat dalam melaporkan konten nan mencurigakan bakal membantu pihak berkuasa dalam menindak tegas para pelaku.