Guru Besar Ui Soal Kasino Legal Di Ri: Kaji Negara Muslim Uea-malaysia

Sedang Trending 9 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana menilai pemerintah bisa mempelajari kebijakan di negara kebanyakan Muslim lain seperti Uni Emirat Arab (UEA) dan Malaysia untuk kajian melegalkan kasino demi meningkatkan devisa negara.

Hikmahanto meminta pemerintah membuka mata, termasuk membikin asesmen tentang tiga perihal krusial mengenai kasino.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal pertama dikatakan soal perputaran duit mengenai gambling online nan berasas temuan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sangat besar di Kamboja dan Myanmar.

"Yang kedua adalah apakah memang bisa rakyat kita nan katanya kebanyakan berakidah Islam, terus sangat beragama, untuk melepaskan diri dari judi? Ternyata kan tidak," ujar dia diberitakan Antara, Sabtu (17/5).

Sedangkan asesmen ketiga dia sebut soal masalah penegakan hukum. Pemerintah dikatakan beberapa kali beriktikad memberantas korporasi gambling daring tetapi nan menjadi masalah lokasinya berada di Kamboja dan Myanmar nan memang melegalkan kasino.

"Nah jika misalnya tiga perihal ini setelah dilakukan asesmen dan menurut kita tidak bisa diselesaikan, bukan tidak mungkin jika pemerintah memutuskan untuk buat kasino tapi di area tertentu saja, seperti area ekonomi unik di Genting, Malaysia alias di Singapura juga ada. Tapi, untuk penduduk Singapura jika mereka mau bertaruh di situ, mereka kudu ada syarat ketat," ucapnya.

Hikmahanto mengingatkan Indonesia memang negara Muslim tetapi aktivitas judinya tetap tinggi. Dia juga menyinggung aktivitas gambling pernah dilegalkan oleh Ali Sadikin saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.

"Waktu itu kemudian juga kita ada Porkas, ada SDSB, itu kan sebenarnya juga bentuk-bentuk seperti itu. Nah tapi sekarang kita hanya lokalisir saja dan penggunaan dananya kelak misalnya dari pajak nan dihasilkan dan lain sebagainya," ucapnya.

"Tapi tentu biaya tersebut untuk kepentingan nan tidak menyentuh, katakanlah hal-hal nan mengenai dengan kepercayaan dan lain sebagainya," imbuhnya.

Uni Emirat Arab nan mengharamkan gambling dikatakan membuka kasino dengan membangun area ekonomi khusus. Dia menyebut jika akhirnya Indonesia berdiskusi untuk membuka kasino di area ekonomi khusus, pemerintah diminta berani mengambil kebijakan itu dengan tetap konsentrasi memberantas gambling daring nan merugikan rakyat kecil.

"Selama ini nan kita dengar sangat menyakitkan dan miris. Mereka nan bekerja di perusahaan-perusahaan gambling online disiksa di Kamboja dan lain sebagainya, kita tidak ada kendali," ujar Hikmahanto.

"Sudah mereka keluar masuk secara ilegal, ditambah melakukan perbuatan nan tidak baik bagi penduduk negara kita. Dan tiba-tiba jika mereka disiksa kita kudu membantu mereka untuk mengeluarkan uang. Kan tidak betul juga jika seperti begitu," katanya lagi.

(fea)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya