ARTICLE AD BOX
detikai.com
Jumat, 02 Mei 2025 13:30 WIB

Jakarta, detikai.com --
Polda Papua Barat resmi menutup operasi pencarian Kasat Reskrim Teluk Bintuni Iptu Tomi Samuel Marbun yang lenyap saat mengejar kelompok pidana bersenjata (KKB), 18 Desember 2024.
Penutupan operasi pencarian resmi diumumkan Kamis (1/5). Polda Papua Barat menyatakan telah mengerahkan keahlian terbaik mencari anggotanya nan hilang.
"Dengan hati penuh empati dan semangat kemanusiaan, Operasi SAR terhadap Iptu Tomi Samuel Marbun resmi ditutup oleh Polda Papua Barat," demikian dikutip dari keterangan tertulis Polda Papua Barat, Kamis (1/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir menyampaikan upaya pencarian telah dilakukan tiga tahap sejak 18 Desember 2024. Kepolisian menerjunkan 510 orang personel dalam pencarian itu.
Dia merinci 86 orang ditugaskan mencari di area hijau dan kuning, mencakup Yakora hingga Aranday dan Meyerga. Sebanyak 274 personel di bawah kendali Satgas Alfa Bravo Moskona 2025 diterjunkan di area merah.
Sekitar 150 orang lainnya dikerahkan sebagai satuan tugas pendukung. Satgaa pendukung terdiri dari terdiri atas Satgas Intelijen, Satgas SAR, Satgas Tindak, Satgas Humas, dan Satgas Banops.
Johnny mengatakan pencarian Iptu Tomi Marbun mengalami sejumlah kendala, seperti cuaca ekstrem nan menyebabkan luapan sungai, keterbatasan akses komunikasi nan hanya berjuntai pada jaringan satelit, hingga ancaman dari hewan buas.
"Walau belum menemukan hasil nan diharapkan, seluruh upaya kami dilakukan dengan penuh komitmen, kehati-hatian, dan semangat kemanusiaan. Kami tetap membuka ruang untuk info baru nan bisa ditindaklanjuti," ucap Johnny.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Iptu Tomi Samuel Marbun lenyap saat operasi penangkapan golongan pidana bersenjata (KKB), 18 Desember 2024.
Saat itu, Tomi ikut operasi memantau pentolan KKB Marthen Aikingking. Tomi dikabarkan hanyut terbawa arus Sungai Rawara.
TNI dan Polri langsung melakukan pencarian Iptu Tomi Marbun setelah menerima informasi. Pencarian pertama dilakukan pada 18-31 Desember 2024 dan dilanjutkan pada 27 Januari-3 Februari 2025.
Namun, istri Iptu Tomi Marbun mengungkap tiga jenis hilangnya sang suami. Ia meminta polisi serius mencari keberadaan suaminya itu.
(fra/dhf/fra)
[Gambas:Video CNN]