Peduli Wamena, Kemensos Siap Salurkan Bantuan Untuk Korban Banjir Dan Longsor

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta Kementerian Sosial (Kemensos) kirimkan support untuk ribuan korban banjir dan longsor di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan.

"Bantuan segera dikirim dari Gudang Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Jayapura ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya," kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Senin (28/4/2025).

Adapun support logistik nan bakal didistribusikan, ialah Selimut sebanyak 400 lembar; tenda gulung 200 lembar; kids ware 200 paket; sandang dewasa 100 paket; dan sandang anak 70 paket. Kemudian, family kit 300 paket; makanan serta lauk siap saji masing-masing 300 paket; dan beras 1.000 kilogram. Total nilai support bantuan ini mencapai Rp 382.198.697.

Berdasarkan info nan diimpun, musibah banjir dan longsor di Wamena terjadi akibat tingginya curah hujan dan kurang baiknya sistem drainase pada Jumat (25/4/2025). Sehingga menyebabkan debit air Sungai Baliem meningkat hingga merendam pemukiman penduduk serta akomodasi umum di 22 distrik.

"Selain banjir, longsor juga terjadi di dua distrik, ialah Distrik Asotipo dan Distrik Ibele di Kabupaten Jawawijawa, Provinsi Papua Pegunungan," ungkap Gus Ipul.

Sebanyak 2.524 jiwa terdampak banjir dan longsor. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka.

Dinsos Terus Lakukan Pendataan Jumlah Korban dan Pengungsi

Gus Ipul mengatakan, Dinas Sosial, Tim Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Papua Pegunungan dan pihak-pihak mengenai tetap terus melakukan pendataan terhadap kerugian material dan jumlah pengungsi.

"Medan nan sulit, termasuk akses nan terputus di beberapa wilayah barat dan genangan luas di area Sungai Baliem, manjadi hambatan," ujar dia.

Lebih lanjut, Gus Ipul menjelaskan, Bupati Jayawijaya telah menerbitkan penetapan tanggap darurat musibah banjir dan longsor di Kabupaten Jayawijaya terhitung mulai 25 April-8 Mei 2025. Bupati Jayawijaya juga membentuk Satgas Penanggulangan Bencana nan bakal mengoordinasikan pendataan, pengedaran bantuan, dan pengelolaan dapur umum.

Hingga kini, banjir tetap menggenangi permukiman warga. Masyarakat nan terdampak pun tetap mengungsi di rumah sanak kerabat nan lokasinya lebih aman.

(*)

Selengkapnya