Pakar Politik Sebut Pemerintahan Prabowo-gibran Hadapi Beban Berat

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
  • Berita

  • Politik

Sabtu, 8 Februari 2025 - 08:35 WIB

Jember, detikai.com - Pakar politik dan budaya Universitas Jember (Unej) Andang Subaharianto menyebut bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menghadapi beban berat.

"Di satu sisi dituntut mewujudkan janji politik nan populis seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga kucuran support sosial, sementara anggaran nan tersedia terbatas," katanya saat aktivitas siniar (podcast) bertema "100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran dan peluncuran kitab Jalan Terjal Etika Politik, Catatan Pilu Pemilu 2024" di lobi Gedung Rektorat Unej, Jumat, 7 Februari 2025.

Menurutnya Indonesia juga dihadapkan pada tanggungjawab pembayaran utang nan cukup besar di tahun ini dan tahun depan, sehingga mau tidak mau pemerintah memilih kebijakan efisiensi di semua sektor.

Presiden RI Prabowo Subianto berbareng jejeran Menteri Kabinet Merah Putih.

"Belum lagi dengan beban proyek prasarana warisan Jokowi seperti Ibu Kota Nusantara (IKN). Kondisi itu menambah beban pemerintahan saat ini," ujar Ketua Senat Unej itu.

Ia menjelaskan pemerintahan Prabowo-Gibran kudu membikin prioritas dan memilih program apa nan kudu didahulukan lantaran efisiensi di semua sektor juga dikhawatirkan menghalang sasaran pertumbuhan ekonomi 8 persen nan sudah dicanangkan.

"Siapa pun presidennya dengan kondisi seperti itu maka bakal menghadapi beban berat. Di sisi lain, naiknya pasangan Prabowo–Gibran melalui sejumlah kontroversi dan polemik juga menjadi potensi permasalahan," tuturnya.

Hal nan sama disampaikan Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unej nan datang dalam siniar tersebut Ikhwan Setiawan nan menyebut bahwa kondisi politik saat ini sebagai politik deg-degan.

Presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memberikan pengarahan saat sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2024.

Photo :

  • ANTARA/Hafidz Mubarak A

"Walaupun modal support parlemen nyaris semuanya tertuju pada pemerintahan Prabowo--Gibran, namun mulai muncul drama, semisal kasus pagar laut hingga kisruh elpiji bersubsidi," ujarnya.

Ikhwan mengatakan petinggi Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut ada menteri-menteri nan kurang seirama, sehingga perihal itu menjadi peringatan keras dan kejadian itu nan kudu diorkestrasi oleh Prabowo dengan hati-hati agar tidak meledak.

Ia mengutip bagian penutup di kitab karya Andang Subaharianto itu bahwa Prabowo hari ini adalah sentral pemerintahan. Sosok Prabowo dengan masa lalunya, gagasan-gagasannya, orang nan mengelilinginya dan tantangan nan bakal dihadapi bakal menjadi variabel nan bakal mewarnai dinamika Indonesia pada masa depan. (ant)

Halaman Selanjutnya

"Siapa pun presidennya dengan kondisi seperti itu maka bakal menghadapi beban berat. Di sisi lain, naiknya pasangan Prabowo–Gibran melalui sejumlah kontroversi dan polemik juga menjadi potensi permasalahan," tuturnya.

Halaman Selanjutnya

Selengkapnya