ARTICLE AD BOX
-
-
Berita
-
Politik
Selasa, 18 Maret 2025 - 17:31 WIB
Jakarta, detikai.com - Aksi penembakan sadis nan menewaskan tiga personil polisi di Lampung nan tengah jalankan tugas jadi sorotan DPR RI. Ketua DPR RI Puan Maharani minta kasus penembakan tersebut agar diusut tuntas.
Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti tindakan penembakan nan menyantap tiga korban polisi. Ia bilang DPR terutama Komisi I dan Komisi III DPR bakal mengawal kasus ini.
"Atas nama DPR RI kami menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya 3 personil polisi saat menjalan tugas. DPR melalui komisi mengenai bakal mengawal pengusutan kasus ini hingga tuntas," kata Puan, dalam keterangannya, Selasa, 18 Maret 2025.
Puan mengatakan krusial dilakukan investigasi menyeluruh untuk memastikan keadilan bagi para korban.
"Pelaku nan terlibat dalam tindakan pidana kudu mendapatkan hukuman nan setimpal,” jelas eks Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu.
Lebih lanjut, Puan meminta TNI dan Polri bekerja sama dalam menginvestigasi kasus ini. Ia bilang demikian agar bisa memastikan transparansi dan akuntabilitas.
Selain itu, dia berambisi ada pertimbangan internal di lembaga TNI guna mencegah keterlibatan anggotanya dalam aktivitas terlarangan di masa mendatang.
"Peristiwa ini menjadi pengingat bakal pentingnya integritas dan profesionalisme abdi negara negara dalam menjalankan tugasnya," jelas Puan.
Ilustrasi senjata api pistol
Photo :
- ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Pun, dia menuturkan penegakan norma nan setara terhadap pelaku terutama jika melibatkan oknum abdi negara adalah langkah krusial. Menurut dia, perihal itu untuk menjaga wibawa lembaga dan kepercayaan publik.
Kemudian, dia juga menyoroti beberapa aspek krusial mengenai keamanan dan prosedur operasional kepolisian. Dikatakan Puan, operasi penyergapan kudu didukung oleh info intelijen nan jeli dan perencanaan nan matang untuk meminimalisir akibat petugas di lapangan.
Selain itu, Puan menambahkan, dugaan keterlibatan oknum abdi negara dalam aktivitas terlarangan seperti pertaruhan menekankan pentingnya koordinasi dan pengawasan internal nan ketat antara lembaga penegak hukum.
"Insiden ini menggarisbawahi perlunya peningkatan kesejahteraan dan perlindungan bagi personel penegak norma saat menjalankan tugas, termasuk penyediaan peralatan pelindung dan training taktis nan memadai," jelas Puan.
Dalam kasus ini, tiga personil polisi tewas ditembak saat melakukan penyergapan gambling sabung ayam di Kampung Karang Manik, Negara Batin, Way Kanan, Lampung. Mereka adalah Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto dan Bripda M Ghalib Surya Ganta.
Penggerebekan dilakukan setelah Polsek Negara Batin dapat laporan mengenai adanya praktik gambling sabung ayam di Kampung Karang Manik. Menindaklanjuti laporan itu, 17 personel polisi dikerahkan untuk melakukan penyergapan nan dipimpin langsung oleh Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto.
Saat tiba di lokasi, situasi awal tampak kondusif. Namun, secara tiba-tiba, mereka diserang dengan tembakan nan mengakibatkan tewasnya tiga personil polisi tersebut. Terduga pelaku merupakan oknum personil TNI nan sudah ditahan di Denpom Lampung.
Halaman Selanjutnya
Pun, dia menuturkan penegakan norma nan setara terhadap pelaku terutama jika melibatkan oknum abdi negara adalah langkah krusial. Menurut dia, perihal itu untuk menjaga wibawa lembaga dan kepercayaan publik.