Momen Menkes Budi Ketemu Menkes As Robert F Kennedy, Bahas Apa?

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Awal pekan ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berjumpa dengan Robert F Kennedy, sosok nan dikenal tokoh 'antivax' dan menjabat sebagai Menteri Kesehatan AS di periode baru kepemimpinan Donald Trump. Meski begitu, pasca menjabat, Kennedy beberapa kali menyatakan dirinya tidak menentang vaksin untuk pencegahan penyakit.

Terlepas dari kontroversinya, dua Menkes tersebut melakukan pertemuan bilateral pada Rabu (23/4/2025). Ada beberapa perihal nan dibahas termasuk gimana upaya pemerintah menekan kasus penyakit tidak menular.

Menurut Menkes Budi, perihal nan kurang lebih sama dialami sebagian besar masyarakat Amerika Serikat dengan Indonesia adalah tingginya kasus penyakit jantung, stroke, hingga ginjal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penyakit-penyakit ini menjadi penyebab kematian utama, baik di Indonesia maupun Amerika Serikat. Oleh lantaran itu perlunya penanganan nan serius," ujar Menkes Budi dalam keterangan tertulis, Jumat (25/4/2025).

Keduanya sepakat penguatan upaya promotif dan preventif, termasuk melalui style hidup sehat, merupakan kunci untuk menekan akibat penyakit tidak menular.

Menteri Budi membagikan pengalaman Indonesia dalam menjalankan program cek kesehatan cuma-cuma (CKG) nan bermaksud untuk mengendalikan aspek risiko, mendeteksi penyakit secara dini, dan memberikan pengobatan cepat. Keduanya juga menekankan pentingnya perubahan style hidup masyarakat, termasuk mengambil kebijakan konsumsi gula, garam, dan lemak, serta peningkatan kualitas lingkungan melalui akses terhadap air bersih, sanitasi, dan kebersihan (WASH).

Mereka juga mendukung penerapan Nutri-grade, sebuah sistem info gizi pada bungkusan makanan dan minuman, untuk membantu masyarakat membikin pilihan konsumsi nan lebih sehat.

Wacana Penerapan Nutri-grade ala Indonesia

Nutri-grade adalah pencantuman label dengan huruf A hingga D. Kebijakan ini lebih dulu diterapkan di Singapura dan dinilai sukses menekan kasus diabetes. Masyarakat Singapura juga disebut beranjak mencari konsumsi lebih sehat sejak adanya Nutri-grade.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi sebelumnya menyebut corak label gizi nan nantinya diterapkan di Indonesia, bisa menjadi 'warning' konsumsi masyarakat dalam menakar kebutuhan harian.

Meski masuk dalam daftar prioritas regulasi, dr Nadia belum bisa memastikan kapan persisnya penetapan label tersebut betul-betul berlaku.

"Masih dalam pembahasan ya untuk rancangan peraturan menteri kesehatan (RPMK)," terang dr Nadia saat dihubungi detikaicom Selasa (8/5/2025).

Adapun label nan diberikan tidak hanya mencakup salah satu kandungan seperti gula, melainkan seluruhnya termasuk garam lemak dan kalori.

"Untuk pangan siap saji, kita kan memandang benchmark di Singapura, Malaysia, pada restoran makanan siap saji mereka sudah ada di menu keterangan kadar gula, kadar kalorinya, jadi jika di situ kita bisa pilih misalnya burger kalori-nya 2 ribu, wah sekali makan sudah memenuhi pemisah harian," jelas dr Nadia beberapa waktu lalu.

"Nanti kita bisa pilih mau menghindari, alias tetap makan tetapi minimal kudu lari 5 km," pungkas dr Nadia.


(sao/kna)

Selengkapnya