Tanda-tanda Diabetes Yang Muncul Di Malam Hari, Segera Periksa Jika Mengalaminya

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Gejala glukosuria sering kali luput dari perhatian alias dianggap sepele, padahal penyakit ini membawa akibat serius nan dapat berujung pada komplikasi fatal. Tak heran, glukosuria kerap dijuluki sebagai silent killer lantaran berkembang perlahan tanpa disadari.

Keluhan akibat glukosuria tidak hanya terasa pada siang hari. Banyak pengidap glukosuria nan mengalami indikasi unik di malam hari, baik menjelang tidur maupun saat beraktivitas malam. Oleh lantaran itu, krusial untuk mewaspadai tanda-tanda glukosuria nan muncul di malam hari agar penanganan bisa dilakukan sedini mungkin. Dikutip dari Times of India, berikut indikasi nan perlu diwaspadai.

1. Sering Buang Air Kecil

Salah satu langkah tubuh membuang kelebihan gula alias unsur sisa adalah melalui urine. Ketika kadar gula dalam darah berlebihan, ginjal bakal bekerja lebih keras untuk mengeluarkannya dari tubuh, nan kemudian membikin kandung kemih menjadi lebih aktif. Akibatnya, Anda mungkin kudu bolak-balik ke bilik mandi di malam hari. Kondisi ini dikenal sebagai nokturia.

2. Berkeringat di Malam Hari

Gangguan metabolisme pada glukosuria dapat merangsang kelenjar keringat secara berlebihan, sehingga menyebabkan keringat berlebih.

Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 84 persen pengidap glukosuria mengalami keringat berlebih (hiperhidrosis) akibat perubahan kadar glukosa nan ekstrem.

3. Tenggorokan Kering

Tenggorokan nan terasa kering dan perih di malam hari bisa disebabkan oleh dehidrasi akibat seringnya buang air kecil. Mulut kering juga umum terjadi pada pengidap glukosuria lantaran kadar gula darah nan tinggi.

Ketika kadar glukosa tidak terkontrol, tubuh condong memproduksi air liur lebih sedikit, nan menyebabkan mulut kering. Siklus minum air nan berulang dan sering ke toilet ini bisa membikin penderita glukosuria kesulitan tidur.

4. Rasa Lapar Setelah Makan Malam

Diabetes dapat menyebabkan rasa lapar nan berlebihan, dengan seseorang merasa terus mau makan meskipun sudah kenyang. Kondisi ini dikenal sebagai hiperfagia diabetik alias polifagia.

Hal ini terjadi lantaran ketidakseimbangan insulin nan mengganggu proses pengubahan gula menjadi energi, sehingga tubuh tetap merasa lapar meski sudah mengonsumsi makanan.


(suc/suc)

Selengkapnya