ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan MUI KH Ma'ruf Amin berpesan, kepada para ustadz agar para dapat menjaga kerukunan. Wakil Presiden alias Wapres ke-13 RI itu juga meminta agar ustadz bisa menjaga umat dari perpecahan dan perselisihan.
"Yang tetap perlu terus dimantapkan dan dijaga terus adalah menjaga umat dari perpecahan dan perselisihan, ini kunci. Karena (kalau) sudah ada perpecahan, ada perselisihan, program apapun tidak bakal bisa kita laksanakan," ujar KH Ma'ruf Amin saat berpidato pada milad ke-50 Majelis Ulama Indonesia (MUI) di di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, seperti dikutip Minggu (27/7/2025).
Dia juga menegaskan, MUI mempunyai peran untuk terus melaksanakan peran pentingnya sebagai khodimul ummah dan juga sodiqul hukumah.
"MUI selama 50 tahun berkhidmat untuk umat, untuk bangsa dan negara. MUI tidak boleh berakhir dan kudu terus melakukan pengabdian berasas perannya sebagai khodimul ummah dan juga sodiqul hukumah. Maka tidak boleh berhenti," ucap Ma'ruf.
Selain itu, dia juga berpesan, MUI kudu menjaga umat dari fatwa nan nyeleneh, fatwa nan keras, dan memudah-mudahkan. Sebab, kata Ma'ruf, fatwa kudu sesuai dengan prinsip-prinsip nan ada.
Kemudian, lanjut dia, MUI kudu menjaga ummat dari makan minum nan tidak halal, menjaga umat dari muamalah nan tidak sesuai syariat, dan lain sebagainya.
"Yang menjadi kunci dari semua perihal tersebut adalah MUI kudu menjaga umat dari perpecahan dan perselisihan. Sebab jika ada keduanya, program apapun tidak dapat kita laksanakan," percaya Ma'ruf Amin.
Via unggahan berjudul “Silaturahmi Kebangsaan dan Halal Bi Halal Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia” nan diunggah oleh akun Youtube ICMI TV, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengungkapkan studi nan menyatakan jika jumlah umat Islam di bumi dip...
Kerukunan Antarumat
Ketua Dewan Pertimbangan MUI KH Ma'ruf Amin pun percaya, kerukunan antarumat adalah kunci dari kerukunan antaragama maupun antarbangsa.
"Rusaknya kerukunan ummat itu lantaran tidak rukunnya ulama. Maka nan paling utama dijaga adalah dijaga ulamanya dari perselisihan dan perpecahan," dia memungkasi.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ke-13 RI Ma’ruf Amin menjadi pembicara pembuka Hari Lahir (Harlah) ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dalam kesempatan itu, dia mewakili partai memastikan untuk terus berbareng Presiden Prabowo Subianto.
"Bapak berjuang untuk kepentingan rakyat daripada kepentingan nan lainnya. Bahkan bapak berjuang, sedia meninggal untuk membangun Indonesia. Kecuali bapak sudah berubah, bukan Bapak Prabowo nan kami kenal selama ini, bukan lagi patriot bangsa," tutur Ma'ruf di Jakarta International Convention Center (JICC), Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu 23 Juli 2025.
"Tapi kami percaya Bapak tidak bakal berubah, Bapak bakal tetap patriot bangsa, Bapak bakal tetap siap meninggal untuk Indonesia. Untuk itu kami bakal terus berbareng Bapak," sambung dia.
Ma'ruf Amin Buka Harlah ke-27 PKB: Kami Akan Terus Bersama Prabowo
Ma'ruf sempat berkelakar tentang singkatan Gerindra ialah Gerakan Indonesia Raya, bahwa PKB merupakan Gerkyinda nan kepanjangannya adalah Gerakan Kyai Indonesia Raya.
"Beda sedikit saja bapak Presiden," katanya disambut tawa hadirin.
Ma'ruf menegaskan, PKB merupakan aktivitas politik kyai untuk Indonesia. Dia pun mengulas perbedaan politik kyai dengan kyai politik, ialah kyai politik adalah sosok tokoh nan hanya mengikuti tuntutan politik.
"Politik kyai adalah politik ikut petunjuk kyai, ikut pengarahan kyai," ungkap Ketua Dewan Syuro DPP PKB itu.
Dia menyatakan, visi besar PKB adalah aktivitas politik perbaikan, ialah aktivitas politik kyai nan membangun segala maslahat dan menjebol perihal merusak.
"Pak prabowo, partai kami ini lambangnya bumi. Karena kami merasa hidup di atas bumi, ujarnya.
"Bumi juga banyak memberikan banyak tambang kepada kita. Ada tambang nikel, timah, oleh lantaran itu saya minta tambang ini dipergunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia. Bahkan kita meninggal pun, meninggal ditanam ke dalam bumi. Kita tidak mungkin meninggalkan bumi, lantaran itu jangan menjauh dari bumi," kata dia.
"Siapa nan mau keluar dari bumi? Tidak ada. Oleh lantaran itu, jangan berani keluar alias menjauh dari bumi," Ma'ruf menandaskan.