ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com --
Kepolisian Resor kota (Polresta) Tangerang, Polda Banten, mengamankan tiga orang ojek pangkalan (Opang) nan terlibat dalam kejadian penghadangan penumpang dan pengemudi taksi online di Kawasan Stasiun Tigaraksa, Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang.
Ke tiga ojek pangkalan nan diamankan itu, antara lain berinisial A, N dan J sebagai terduga pelaku tindakan penghadangan terhadap kendaraan taksi onine tersebut.
"Ya, kami saat ini sudah mengamankan tiga orang terduga pelaku tindakan penghadangan taksi online nan telah viral beberapa waktu lalu," kata Kapolsek Cisoka Iptu Anggio Pratama di Tangerang, Minggu.
Ia mengatakan, bahwa upaya mengamankan terhadap tiga orang ojek pangkalan itu sebagai langkah penyelidikan dan investigasi atas kejadian nan terjadi kepada pengemudi taksi online dan penumpangnya.
"Terduga pelaku nan terlibat dalam video viral, sudah di amankan sebagai proses penyelidikan," katanya.
Dia juga bilang, bahwa langkah pengamanan ini dilakukan tim interogator sebagai upaya pencarian kebenaran terjadinya pelanggaran tidak pidana dalam kejadian perselisihan antara Opang dan taksi online.
"Untuk saksi kita kelak bakal juga dilakukan upayakan pemeriksaan," ucap dia.
Sementara itu, Kapolresta Tangerang Kombes Pol Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah menambahkan bahwa saat ini pihaknya telah melakukan pendalaman dan penelitian lebih lanjut guna mengungkap kebenaran dari perselisihan antara Opang dan taksi online.
"Saat ini, kami sedang dalam proses penyelidikan, Insya Allah kelak nan terbaik kita upayakan agar intinya jangan sampai terjadi kembali. Dan saya minta bersabar Menarik diri jangan termakan hasutan apapun sekecil apapun, serahkan kepada pihak kami kepolisian untuk menanganinya," ungkapnya.
Ia menjelaskan, sebagai menjaga kondusifitas lingkungan, Polresta Tangerang telah menggelar penjelasan dan mediasi dari kejadian nan terjadi di kedua belah pihak.
Berdasarkan upaya itu, pihaknya menemukan titik terang bahwa persoalan itu dipicu atas perselisihan dan miskomunikasi mengenai area penarikan penumpang.
"Ada selisih kepahaman antara teman-teman dari ojek pangkalan dengan pihak dari driver online, dan saat ini kita mediasi teman-teman nan terlibat," katanya.
Sebelumnya beredar video di media sosial (medsos) nan menampilkan beberapa pengemudi ojek pangkalan nan menghadang sebuah kendaraan milik pengemudi taksi online di Stasiun Tigaraksa pada Jumat (25/7) lalu.
Dalam rekaman itu, sejumlah ojek pangkalan memaksa menurunkan penumpang ibu dan balita di tengah jalan dalam kondisi hujan.
Bahkan, mereka sempat terlihat menakut-nakuti dengan bakal merusak kendaraan taksi online memakai batu nan ada di lokasi.
Atas kejadian tersebut, pengemudi taksi oline itu terpaksa menurunkan penumpangnya di letak tempat kejadian perkara (TKP).
Para ojek pangkalan berdalih, bahwa tindakan nan dilakukannya tersebut merupakan tindakan tegas terhadap taksi online nan melanggar wilayah area penjemputan penumpang.
"Makanya kami langsung merespon adanya kejadian ini untuk meninjau langsung di TKP. Dan saat ini kita bakal mediasi teman-teman Opal agar tidak terjadi lagi. Karena memang terus terang kelak ujungnya adalah nan menjadi korban itu masyarakat/penumpangnya," kata dia.
(antara/gil)
[Gambas:Video CNN]