Megawati Larang Kepala Daerah Pdip Hadiri Retreat Prabowo, Pakar: Ekspresi Kemarahan

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
  • Berita

  • Politik

Jumat, 21 Februari 2025 - 10:41 WIB

Jakarta, detikai.com - Langkah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri nan melarang kepala wilayah PDIP ikut retreat di Magelang dinilai sebagai ekspresi kemarahan terhadap pemerintahan Prabowo Subianto. Instruksi Megawati itu sebagai respons atas KPK nan menahan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Pakar politik Adi Prayitno menganalisa dengan memandang respons PDIP pasca Hasto ditahan KPK seperti mengindikasikan partai besutan Megawati itu siap mau di posisi luar kekuasaan politik.

"Melihat setelah Hasto ditahan KPK, intonasi dan aura politik PDIP itu sangat keliatan sekali mau di luar kekuasan politik," kata Adi dalam Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne nan dikutip detikai.com pada Jumat, 21 Februari 2025.

Adi menilai petunjuk Megawati nan memerintahkan kepala wilayah dari PDIP  untuk tak ikut retreat merupakan ekspresi kemarahan. "Surat info nan dikeluarkan PDIP dan ditandatangani oleh Megawati sebagai ketua umum itu kan ekspresi dari sebuah kemarahan," jelas Adi.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Kenakanan Rompi Tahanan KPK

Photo :

  • detikai.com.co.id/M Ali Wafa

Dia mengatakan demikian lantaran sebelum pelantikan kepala wilayah serentak di Istana, perintah Megawati jelas agar kader PDIP ikut retreat dan mendengarkan pengarahan Presiden Prabowo di Magelang. Namun, dinamika itu berubah usai Hasto ditahan KPK.

"Tapi, 24 jam setelah itu mereka diminta untuk tidak ikut. Bagaimana retreat nan kemudian bakal dilaksanakan di Magelang. Itu kan marah betul pasti," lanjut Direktur Eksekutif Paramater Politik Indonesia itu.

Lantas, mengenai kemungkinan PDIP melakukan lobi di kembali petunjuk penundaan kader ikut retreat, Adi menyinggung dengan sikap jejeran elite PDIP.

Menurut dia, dari argumen-argumen elite PDIP jelas merasa kasus Hasto kental bernuansa politik, bukan murni hukum.

"Tapi, kasus politik. Jadi, ini sebagai upaya mengawut-awutkan PDIP, begitu kan statement-statement. Ini kan mau mendekati kongres," ujar Adi.

Dia mengutip pernyataan elite PDI nan merasa kasus Hasto sebagai ujian jelang kongres partai.

"Cobaan-cobaan ke partai. Diganggu, mau diawut-diawut. Mau diambil alih. Semakin kuat," tutur Adi. 

"Maka tidak mengherankan ketika agar kepala daerahnya itu ditunda untuk tidak ikut retreat, ini sebagai ekspresi dari kemarahan," kata Adi.

Kemudian, dia memaknai bunyi keras elite PDIP pasca penahanan Hasto. Adi menangkap PDIP mau persoalan norma jangan dicampur adukan dengan politik.

"Tentu persoalan norma jangan dicampuradukan dengan kepentingan  politik tertentu. Kan pesannya di situ saja," sebut Adi.

Halaman Selanjutnya

"Tapi, kasus politik. Jadi, ini sebagai upaya mengawut-awutkan PDIP, begitu kan statement-statement. Ini kan mau mendekati kongres," ujar Adi.

Halaman Selanjutnya

Selengkapnya