Masyarakat Ri Kian Tinggalkan Unitlink, Ini Buktinya

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Industri asuransi kian beranjak dari produk PAYDI (Produk Asuransi nan Dikaitkan dengan Investasi) ke produk tradisional dan endowment. Hal ini pun terjadi di PT Perta Life Insurance (PertaLife Insurance).

Appointed Actuary PertaLife Insurance Joko Suwary mengatakan, salah satu penyebab berkurangnya minat terhadap produk Uniink adalah izin OJK nan membatasi elastisitas penjualannya. Ketatnya persyaratan telah membikin produk PAYDI kurang menarik di pasar.

Sebagai alternatif, produk tradisional, khususnya endowment, menjadi lebih diminati lantaran menawarkan stabilitas dan kepastian. Endowment mempunyai unsur tabungan dengan hasil investasi nan lebih terprediksim.

"Lebih tertarik kepada nan pasti-pasti. Jadi endowment itukan investasinya sudah pasti dapat 10% setahunnya gitu. Nah sehingga itu shifting ke sana. Jadi unitlink menurun, pindah ke endowment," ungkap Joko dalam Media Gathering PertaLife, di Bogor, Senin, (24/1/2025).

Berbeda dengan PAYDI nan berjuntai pada perubahan pasar, endowment memberikan kepastian pembayaran pada akhir perjanjian alias saat terjadi klaim, sehingga menarik bagi pengguna nan mengutamakan keamanan finansial.

Sejalan, Joko mengatakan, PertaLife Insurance saat ini memfokuskan bisnisnya pada produk endowment. Pada 2024, produk endowment PertaLife menyumbang total sekitar Rp840 miliar rupiah dari total premi perusahaan sebesar Rp1,1 triliun rupiah.

Kontribusi PAYDI di PertaLife tercatat hanya sekitar 1,5% dari total bisnis, dan perusahaan sekarang telah menghentikan penjualannya.

Sementara secara industri, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat pendapatan premi industri asuransi jiwa dari produk unitink per kuartal III-2024 sebesar Rp 53,81 triliun alias menurun 16,4%, jika dibandingkan periode sama tahun lampau nan sebesar Rp 64,37 triliun.

Diketahui, pendapatan premi dari produk unitlink per kuartal III-2023 tercatat menurun begitu dalam sebesar 22,4%, jika dibandingkan pencapaian per kuartal III-2022 nan sebesar Rp 82,91 triliun.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video:Bangkitkan "Pesona" Produk Unit Link, Dewan Asuransi Lakukan Ini

Next Article Video: Cara Asuransi Berekspansi Saat Produk Unit Link "Kurang Laku"

Selengkapnya