Manajemen Risiko Efektif & Prudent, Kualitas Kredit Bri Semakin Membaik

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus menunjukkan keahlian positif dalam menjaga kualitas aset di tengah dinamika ekonomi global.

Hingga akhir Triwulan I/2025, BRI sukses mencatatkan rasio angsuran bermasalah alias Non-Performing Loan (NPL) nan membaik, serta memperkuat pencadangan akibat angsuran sebagai bagian dari upaya menjaga ketahanan finansial secara berkelanjutan.

"Rasio NPL BRI tercatat membaik dari 3,11% pada akhir Maret 2024menjadi2,97% pada akhir Maret 2025. Penurunan rasio NPL ini merupakan hasil dari penerapan manajemen akibat nan efektif dan prinsip kehati-hatian(prudent)dalam proses penyaluran angsuran di seluruh segmen upaya BRI,"ujar Direktur Manajemen Risiko BRI Mucharom, dalam keterangan tertulis, Kamis (8/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut di sampaikan pada Press Conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan I 2025 oleh Mucharomdi Jakarta (30/4). Selain itu,perbaikan kualitas angsuran juga tercermin dari rasio Loan at Risk (LAR) BRI nan turun signifikan,dari 12,68% pada Triwulan I 2024 menjadi 11,12% pada Triwulan I 2025.

Perbaikan ini menandakan pengelolaan portofolio angsuran BRI semakin sehat dan terkendali, meskipun sektor upaya tetap menghadapi tantangan eksternal seperti ketidakpastian geo politik. Untuk menjaga ketahanan neraca, BRI juga terus meningkatkan pencadangan akibat nan memadai.

Hingga akhir Maret 2025,Rasio Coverage BRI terbilang sangat kuat dengan rasio sebesar 200,60%. Pencapaian ini menunjukkan kesiapan BRI dalam mengantisipasi potensi pemburukan kualitas aset nan mungkin timbul akibat ketidakpastian perekonomian domestik maupun global.

"Dengan coverage ratio nan sangat memadai ini, BRI tidak hanya bisa menjaga stabilitas neraca secara berkelanjutan, namun juga memberikan kepercayaan kepada investor, regulator, dan seluruh stakeholders bahwa perseroan mempunyai esensial nan kuat dalam menghadapi dinamika ekonomi, terutama di tengah kondisi tekanan ekonomi dan geopolitik dunia seperti perang tarif," ujar Mucharom.

Sementara itu, dari sisi penyaluran kredit, hingga akhir Triwulan I BRI sukses mencatatkan penyaluran angsuran sebesar Rp 1.373,66 triliun alias tumbuh 4,97% YoY. Penyaluran angsuran BRI tetap didominasi oleh segmen UMKM dengan porsi mencapai 81,97% dari total angsuran BRI, alias dengan nominal sebesar Rp 1.126,02triliun.

Capaian positif ini mempertegas komitmen BRI dalam memperkuat pondasi ekonomi kerakyatan. Melalui support pembiayaan kepada sektor produktif, BRI berkedudukan strategis dalam membuka lapangan kerja baru dan berkontribusi dalam menurunkan tingkat kemiskinan nasional,sejalan dengan visi pembangunan nasional nan tercantum dalam Asta Cita Pemerintah RI.

Sebagai informasi, Mucharom diangkat pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 24 Maret 2025 dan dapat melaksanakan tugas dan kegunaan dalam jabatannya setelah mendapatkan persetujuan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan OJK.

(BRI/sls)

Selengkapnya