Pemerintah Belum Kepikiran Kasih Insentif Mobil Hidrogen

Sedang Trending 7 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Pemerintah belum berencana memberikan insentif untuk mobil berkekuatan hidrogen. Alasannya, mobil ramah lingkungan ini belum banyak digunakan di Indonesia.

"Oh belum ada. Insentif mobil hidrogen belum ada. Teknologinya saja kan tetap belum," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita usai aktivitas Mata Lokal Fest 2025 di Shangri-La Jakarta, Kamis (8/5/2025).

Namun Agus menilai pengembangan mobil hidrogen bisa menjadi salah satu pengganti kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Karena itu bisa saja ke depan pemerintah bakal mengeluarkan insentif untuk mobil hidrogen ini jika memang diperlukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak enam tahun nan lampau saya ditunjuk sebagai Menperin, bagi kami semua teknologi otomotif itu kami persilakan untuk berkembang di Indonesia dengan catatan dia bisa menunjukkan semakin lama semakin ramah lingkungan," terang Agus.

Menurut Agus masing-masing teknologi bahan bakar kendaraan mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebagai contoh Agus mengatakan mobil dengan teknologi Internal Combustion Engine (ICE) namalain berbahan bakar minyak (BBM) bisa lebih ramah lingkungan dari nan ada sebelumnya.

Kemudian dibanding kendaraan hidrogen, mobil hybrid nan ramah lingkungan sudah lebih dulu berkembang di Indonesia, apalagi penjualannya mencapai ribuan unit per bulan.

"Jadi intinya semua teknologi otomotif di mata Kemenperin itu terbuka selama dia menunjukkan progres menuju ramah lingkungan," ucap Agus.

Sebagai informasi, sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menekankan insentif untuk kendaraan hidrogen diberikan jika sudah ada penanammodal nan masuk. Saat ini, hidrogen sebagai pengganti bensin sedang dikembangkan.

"Kita lagi tanya siapa nan masuk, siapa nan melakukan investasi. Kita minta proposal mereka. Kalau itu oke, kita bakal jalankan," kata Bahlil dalam aktivitas Global Hydrogen Ecosystem 2025 Summit & Exhibition nan diselenggarakan di Jakarta International Convention Centers (JCC), Selasa (15/4/2025).

Menurut Bahlil pemberian insentif kelak bakal seperti penanammodal untuk kendaraan listrik. Contohnya ketika Hyundai membangun pabrik mobil listrik di Karawang, Jawa Barat.

"Sama dengan dulu ketika Hyundai mau membangun pabrik mobil listrik di Karawang, Jawa Barat. Itu pertama kali. Waktu itu saya tetap Menteri Investasi dan saya pikir modusnya bakal seperti juga dengan mobil hidrogen. Tinggal kita lihat, variabel mana nan pemerintah datang untuk memberikan insentif agar visibel ketika dia melakukan investasi," kata Bahlil.

(igo/hns)

Selengkapnya