Kopi Vs Minuman Berenergi, Mana Yang Lebih Manjur Usir Kantuk Saat Mudik?

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Perjalanan jauh seperti mudik lebaran bakal menguras banyak energi. Ini bakal membikin seseorang menjadi lebih mudah lelah, sehingga konsentrasi menjadi lebih sigap menurun.

Biasanya, setiap orang mempunyai trik unik untuk mengatasi masalah kehabisan daya saat mudik. Salah satunya adalah dengan mengonsumsi doping, seperti kopi alias minuman berenergi saat sahur.

Benarkah kopi dan minuman berenergi bisa membikin tubuh lebih bertenaga? Lalu mana di antara keduanya nan lebih efektif sebagai 'doping' untuk mudik?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menjawab perihal ini, ahli gizi klinis dari Mayapada Hospital Kuningan, Jakarta Selatan, dr Oki Yonatan Oentiono, SpGK, PNS (Physician Nutrition Specialist) membenarkan bahwa dua minuman itu memang bisa menambah energi.

dr Oki menambahkan kafein dalam kopi dianggap bisa membikin tubuh lebih segar dan terhindar dari rasa kantuk. Sementara itu, pengaruh dari minuman daya diharapkan dapat menambah tenaga, sehingga seseorang tidak mudah lelah.

Namun perlu diingat, kedua minuman itu juga mempunyai pengaruh samping nan perlu menjadi perhatian, sehingga wajib disesuaikan dengan kondisi masing-masing.

"Kopi juga membikin kita banyak kencing, bisa dehidrasi gitu. Memang kopi bisa membikin kita lebih bertenaga, tapi jika dalam konteks mudik kan jadi susah BAK-nya," kata dr Oki saat berbincang dengan detikaicom, Jumat (7/3/2025).

"Minuman berenergi efeknya memacu metabolisme, bervariasi setiap orang. Kadang, jika orang itu nggak kuat, jadi mudah berdebar. Kalau berdebar kan fokusnya tidak bagus ya, nyetir nggak konsentrasi kan bahaya," sambungnya.

Saat ditanya mana nan lebih bagus untuk dikonsumsi dengan tujuan 'doping' demi menambah tenaga, menurut dr Oki bahwa kopi lebih baik daripada minuman berenergi.

"Kalau bisa dicoba dulu sebelum mau menyetir jarak jauh. Dia cocoknya di dosis berapa, lantaran kopi itu ragam (manfaatnya) ke tiap orang. Ada nan cocok separuh cangkir, ada nan satu cangkir, ada nan tiga cangkir tapi nggak kerasa efeknya," tutupnya.


(dpy/up)

Selengkapnya