ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Berkat strategi investasinya, Paul Tudor Jones bisa menghasilkan US$100 juta alias sekitar Rp1,65 triliun dalam satu hari. Lantas, strategi apa kah itu?
Paul Tudor Jones lahir pada 28 September 1954 di Memphis, Tennessee. Ia memulai perjalanan finansialnya sejak muda dengan membuka akun perdagangan pertama saat tetap di sekolah menengah.
Setelah lulus dari Universitas Virginia dengan gelar ekonomi, dia berasosiasi dengan E.F. Hutton pada tahun 1976. Di sana, dia mengasah keahlian perdagangan dan memperoleh pengakuan atas hatikecil tajam serta etos kerjanya.
Pada tahun 1980, di usia 26 tahun, Jones mendirikan Tudor Investment Corporation. Perusahaan ini menjadi tonggak krusial dalam kariernya sebagai manajer hedge fund.
Jones dikenal dengan pendekatan kontrarian dalam perdagangan. Ia sukses memprediksi jatuhnya pasar saham tahun 1987 dan menghasilkan $100 juta dalam satu hari.
Pendekatan Perdagangan Makro
Paul Tudor Jones menggunakan pendekatan makro dalam perdagangan, nan berfokus pada tren ekonomi global. Ia menganalisis info ekonomi seperti pertumbuhan PDB, inflasi, dan kebijakan moneter untuk mengidentifikasi kesempatan perdagangan.
Jones juga memperhatikan perkembangan geopolitik nan dapat mempengaruhi pasar keuangan. Ketidakstabilan politik, ketegangan perdagangan, dan bentrok geopolitik sering menciptakan volatilitas nan membuka kesempatan perdagangan.
Selain itu, Jones sangat memperhatikan kebijakan bank sentral, terutama Federal Reserve. Perubahan suku kembang dan pedoman kebijakan dari bank sentral sering kali mempengaruhi sentimen pasar dan nilai aset.
Dalam strategi makronya, Jones juga memperdagangkan mata uang. Ia mengevaluasi pasangan mata duit berasas aspek esensial seperti perbedaan suku kembang dan prospek pertumbuhan ekonomi.
Prinsip Manajemen Risiko
Paul Tudor Jones menempatkan manajemen akibat sebagai inti dari strateginya. Ia menekankan pentingnya melindungi modal dalam kondisi pasar nan bergejolak.
Jones selalu menggunakan stop-loss untuk membatasi kerugian. Ia menetapkan titik keluar nan telah ditentukan sebelumnya berasas toleransi risikonya.
Jones juga menerapkan diversifikasi portofolio untuk menyebarkan risiko. Dengan mengalokasikan modal ke beragam kelas aset, dia mengurangi akibat negatif dari satu kejadian terhadap portofolionya.
Teknik Analisis Teknikal
Paul Tudor Jones menggunakan kajian teknikal dalam strategi perdagangannya. Ia memanfaatkan pola diagram seperti trendline dan level support/resistance untuk memprediksi pergerakan harga.
Selain itu, Jones menggunakan moving average untuk menentukan arah dan kekuatan tren. Dengan mengawasi persilangan antara moving average dan tindakan harga, dia menemukan kesempatan perdagangan potensial.
Volume perdagangan juga menjadi parameter krusial bagi Jones. Ia menganalisis volume untuk memastikan kekuatan pergerakan nilai dan mendeteksi potensi pembalikan tren.
Jones juga menggunakan parameter momentum seperti RSI dan MACD untuk mengevaluasi kekuatan harga. Indikator ini membantunya mengidentifikasi kondisi overbought alias oversold.
Terakhir, Jones memantau pola candlestick dan bar harga. Analisis ini memberinya umpan kembali langsung tentang dinamika pasar dan sentimen investor.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Berkah Ramadan, Investasi Sektor Mana Nih nan Bakal "Cuan"?
Next Article Simak! Aturan Investasi nan Bikin Warren Buffett Kaya Raya dari Saham