ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Nama Siti Hediati Hariyadi namalain Titiek Soeharto sangat familiar di telinga masyarakat Indonesia. Titiek merupakan anak keempat dari Presiden ke-2 RI, Soeharto dan Siti Hartinah.
Titiek nan lahir pada 4 April 1959 itu selalu hidup bisa lantaran ayahnya berprofesi sebagai tentara. Saat lahir, sang ayah memang tetap berkedudukan kolonel.
Hanya saja, dalam waktu kurang dari 10 tahun, pangkat dan jabatannya melesat. Semua orang mengetahui bahwa ayahnya di tahun 1966 sudah menjadi Jenderal Bintang Empat sekaligus Presiden ke RI.
Menjadi anak jenderal dan presiden membikin hidup Titiek sudah lebih dari cukup. Soal pendidikan, dia tercatat pernah sekolah di setiap jenjang pendidikan, termasuk jadi mahasiswi di Fakultas Ekonomi UI.
Saat di UI dia diketahui berkawan dengan, Agus Martowardojo, sosok nan di masa depan menjadi Gubernur Bank Indonesia periode 2013-2018.
"Agus diajak kawan kuliahnya, Siti Hediati alias Titiek Soeharto, berasosiasi dengan Maharani Holding," katanya dalam biografinya berjudul Agus Martowardojo: Pembawa Perubahan (2019).
Pacaran dengan Prabowo
Menariknya, masa-masa kuliah Titiek terekam oleh pengajar nan kelak jadi mertuanya, Soemitro Djojohadikusumo. Lewat riwayat hidup Jejak Perlawanan Begawan Pejuang (2000), Soemitro bercerita bahwa Titiek lebih suka duduk di belakang kelas. Selain itu, dia juga pernah mengulang mata kuliah nan diampu Soemitro.
Atas dasar ini, saat Titiek diperkenalkan pertama kali sebagai pacar oleh Prabowo, Soemitro lantas mengatakan, "She looks familiar." Dari pertemuan tersebut keduanya lantas menjalin hubungan lebih lanjut. Prabowo nan berumur 32 tahun dan Titiek nan berumur 24 tahun, menikah pada 1983.
Setelah pernikahan itu, Titiek praktis menjadi istri dan ibu rumah tangga. Dia sempat melupakan kuliahnya di UI lantaran sibuk di aktivitas istri tentara. Kesibukan ini semakin menjadi-jadi usai dia dikaruniai anak pada 1984. Meski bertambah sibuk, Titiek tetap sebisa mungkin lulus kuliah.
Usai memenuhi syarat kelulusan, seperti urusan nilai dan skripsi, Titiek Soeharto akhirnya meraih gelar sarjana pada 1985. Sebagaimana dipaparkan Siti Hartinah Soeharto (1992), dia jadi sarjana pertama di family Soeharto saat saudara-saudaranya selalu kandas lulus kuliah.
Berbisnis dengan adik Prabowo
Joe Studwell dalam Asian Godfathers: Menguak Tabir Perselingkuhan Pengusaha dan Penguasa (2009) menyebut Titiek sempat berbisnis semen dengan adik ipar, Hashim, pada 1988. Dia juga mempunyai saham di upaya milik kakaknya, Tutut. Tak hanya itu, Titiek juga aktif di aktivitas filantropis sebagai pengurus beberapa yayasan milik keluarga.
Semua itu melangkah lancar, sebelum prahara terjadi pada 1998. Pada tahun tersebut, kehidupan Titiek mulai berbeda. Sang ayah sudah tak lagi menjadi presiden. Begitu pula hubungan dengan suaminya nan juga berakhir.
Setelahnya, selain konsentrasi berbisnis, Titiek juga sudah mulai berpolitik. Di masa reformasi, dia tercatat pernah jadi bagian kepengurusan Partai Golkar sekitar tahun 2004. Kemudian dia juga sempat mendirikan partai baru berbareng saudara-saudara berjulukan Partai Berkarya pada 2018-2019.
Kini, dia aktif menjadi pengurus Partai Gerindra dan mencalonkan diri sebagai legislator di Pemilu 2024. Titiek pun terpilih dan sekarang menjabat sebagai ketua Komisi IV DPR RI.
(lih/miq)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Penyebab Tiket Konser Musik RI Lebih Mahal dari Singapura Cs
Next Article Sosok Calon Menteri Kesehatan di Kabinet Prabowo-Gibran