ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa hingga saat ini jumlah penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah mencapai sekitar 3 juta orang.
Menurut dia, jumlah tersebut baru sekitar 3 persen dari sasaran nan ditetapkan, yaitu 82,9 juta penerima.
"Sudah di atas 3.000.000. Targetnya 82,9 juta. Baru 3 persen," kata Dadan di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (18/3/2025).
Dadan menambahkan, meski begitu, pengedaran Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sudah merata di 38 provinsi. Namun, SPPG belum merata di setiap kecamatan dan desa. Saat ini, baru terdapat 1.000 SPPG dari sasaran nan ditetapkan sebanyak 30.000 unit.
SPPG, menurut Dadan, adalah garda depan dari BGN. Dia menyebut, rantai pasok SPPG diisi oleh produktivitas wilayah berbasis potensi sumber daya lokal nan dihasilkan oleh masyarakat lokal.
Dia memastikan, apapun nan dihasilkan oleh masyarakat setempat bakal diserap oleh badan gizi alias SPPG.
"Karena badan gizi itu akhirnya menciptakan market baru. 82,9 juta kan market baru," pungkasnya.
Makan Bergizi Gratis Program Investasi untuk Tingkatkan Kualitas SDM
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah langkah strategis untuk membantu pertumbuhan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Dadan menjelaskan, Indonesia mengalami penambahan masyarakat 6 orang per menit, 3 juta per tahun, hingga saat ini mencapai 324 juta di tahun 2045.
"Data menunjukkan bahwa pertumbuhan masyarakat Indonesia nan 6 orang per menit tersebut rupanya berasal dari kalangan masyarakat Indonesia nan tidak mempunyai akses terhadap makan bergizi sekitar 60 persen," kata Dadan dalam aktivitas Rakornas Desa 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (19/3/2025).
Dadan mengatakan, sumber pertumbuhan masyarakat Indonesia berasal dari family kelas miskin lantaran mereka tidak mempunyai akses terhadap makan dengan gizi seimbang.
Tingkatkan SDM
"Mereka juga jarang sekali bisa minum susu lantaran tidak bisa beli susu dan rata-rata pendidikannya hanya 9 tahun," ucapnya.
Menurutnya, program MBG merupakan langkah dalam investasi terbesar di pemerintahan Indonesia guna meningkatkan kualitas SDM Indonesia.
"Program Makan Bergizi cuma-cuma ini adalah program nan termasuk ke dalam investasi terbesar pemerintah Indonesia dalam melakukan peningkatan kualitas SDM Indonesia. Jadi ini program nan besar sekali," katanya.
Reporter: Genantan Saputra/Merdeka.com