ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Rupiah sempat menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah akibat geopolitik perihal terancam batalnya genjatan senjata Israel-Hamas.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka menguat 0,46% di nomor Rp16.280/US$ pada hari ini, Jumat (17/1/2025). Namun selang empat menit sejak perdagangan dibuka, rupiah tampak kembali ke posisi kemarin (16/1/2025) nan di nomor Rp16.355/US$.
Sementara indeks dolar AS/DXY pada pukul 09:00 WIB turun tipis 0,04% di nomor 108,91. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan posisi kemarin nan berada di nomor 108,96.
Pergerakan rupiah hari ini tetap tampak naik turun di tengah berita gencatan senjata Israel dan Hamas di Gaza nan terancam batal. Ini lantaran kabinet Israel tetap bakal memberikan bunyi pada Jumat (17/1/2025) mengenai kesepakatan gencatan senjata Gaza dan pembebasan sandera.
Dua personil kabinet telah menyuarakan penentangan terhadap gencatan senjata. Di mana Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben Gvir menakut-nakuti keluar dari pemerintahan jika menyetujui kesepakatan.
Di sisi lain instansi Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu Kamis, menuduh Hamas mengingkari beberapa bagian perjanjian perdamaian, meski hamas mengatakan "tidak ada dasar" untuk tuduhan Israel. Netanyahu apalagi berjanji menunda pemungutan bunyi kabinet hingga masalah tersebut ditangani.
Serangan terbaru Israel juga makin gencar membombardir Gaza kemarin dan menyebabkan puluhan orang tewas. Militer Zionis mengatakan telah menyerang 50 sasaran di seluruh wilayah itu selama 24 jam.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Rupiah Melemah & IHSG Awal Pekan Ambruk Lebih Dari 1%, Ada Apa?
Next Article Reshuffle Bawa Rupiah ke Level Terkuat 6 Bulan, Dolar ke Rp15.500