Kebut Inklusi Syariah, Bsi Gelar Global Islamic Finance Summit 2025

Sedang Trending 7 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) menggelar arena BSI Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2025. Gelaran tahun ini mengusung tema besar "Transformative Islamic Finance as Catalyst for Growth". Sebelumnya, signature event dari BSI tersebut sukses digelar pada 2023 lalu.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus CEO Danantara, Rosan P. Roeslani dalam pembukaannya, mengatakan kontribusi BSI sebesar 50% dari total upaya perbankan syariah Tanah Air. Di sisi lain, saat ini pangsa pasar perbankan syariah baru nyaris 9% dari total industri perbankan, sehingga potensi pertumbuhannya tetap sangat besar.

"Kalau kita lihat memang itu sangat-sangat kecil, jika dibandingkan dengan masyarakat Indonesia nan 87%-nya itu orang muslim. Jadi tentunya angan kita ke depan seluruh perbankan syariah dan terutama BSI, bisa terus meningkatkan pangsa pasarnya. Di saat berbarengan bisa membantu financial inclusion nan saat ini baru 12,7%," katanya di aktivitas itu, Ritz Carlton Pacific Place, Selasa (28/4/2025).

Dia mengatakan, saat ini struktur GDP Indonesia tetap didominasi oleh konsumsi domestik dalam negeri dengan persentase sekitar 53%-54%. Dengan kerjasama semua sektor, termasuk peran ekonomi syariah, harapannya menjadi semakin besar.

"Jadi jika kita lihat strukturnya, kita mau mencoba mendalami peran dari ekonomi syariah di Indonesia ini sebetulnya terutama di domestic consumption perihal ini nan justru bakal meningkatkan peran dari ekonomi syariah di Indonesia. Sehingga mendukung sasaran pertumbuhan ekonomi pada 2029 untuk mencapai 8%," ujarnya.

Senada dengan Rosan, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo alias berkawan disapa Tiko mengatakan, Indonesia dengan populasi muslim terbesar dapat menjadi pemain kunci di tataran perbankan syariah global. Indonesia sangat potensial untuk mengendalikan sektor konsumer dengan produk jasa perbankan syariah nan inovatif dan kompetitif.

"BSI masuk 10 besar Global Islamic Bank memperlihatkan kuatnya preferensi jasa perbankan syariah. Inovasi sangat krusial dalam menjembatani kesenjangan antara supply dan demand di industri finansial dan perbankan syariah. Inovasi juga dapat mem-boosting industri legal di Indonesia," ujar Tiko.

Sementara itu, Plt. Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta mengungkapkan peran ekonomi dan finansial syariah telah tertuang dalam Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Di mana Visi Indonesia Emas 2045 salah satunya dapat dicapai melalui transformasi juga optimasi ekonomi dan finansial syariah.

Dalam RPJPN, ekonomi syariah diposisikan sebagai salah satu pilar utama dalam mencapai ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Selain itu dalam Asta Cita, pengembangan ekonomi syariah menjadi salah satu strategi dalam mendorong kemandirian bangsa dan ekonomi nan lebih setara dan makmur.

"BSI GIFS bukan agenda nan berjalan dan selesai dalam satu hari. BSI GIFS adalah salah satu platform dari beragam upaya pembelaan BSI sebagai market leader perbankan syariah Indonesia," ujar Bob.

Pada arena ini, BSI menghadirkan beberapa pembicara internasional di antaranya Ian Goldin, Professor of Globalisation and Development at University of Oxford, Mehmet Asutay, Professor of Political Economy of Middle Eastern and Islamic Political Economy & Finance at Durham University, dan Habib Ahmed, Professor and Sharjah Chair in Islamic Law & Finance at Durham University.

Masih dalam kesempatan nan sama, BSI juga meluncurkan Muslim Consumption Index (MCI) nan bakal mengcapture tren shopping Muslim Indonesia dan platform digital terpadu BEWIZE by BSI untuk memperkuat jasa bagi pengguna segmen wholesale dan memacu inklusi finansial di Indonesia.

Dengan beragam aktivitas, event BSI GIFS 2025 diharapkan meningkatkan perolehan upaya sebesar 20% dibandingkan penyelenggaraan serupa pada 2023. Adapun dalam penyelenggaraan BSI GIFS 2023, perseroan sukses memperoleh tambahan upaya senilai Rp227,11 miliar dari aktivasi nan ada. Jumlah tersebut belum termasuk dari kerja sama upaya nan tercipta melalui networking nan dibangun.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Penjualan Sertifikat Karbon PLN Cetak Rekor, Tembus Rp12 Miliar

Next Article Gelar Talenta Wirausaha, BSI Targetkan 8.500 Peserta

Selengkapnya