ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Hari Bumi diperingati setiap tanggal 22 April, dan tahun 2025 menandai peringatan ke-55 sejak pertama kali dirayakan pada tahun 1970. Peringatan ini diprakarsai oleh Senator Gaylord Nelson dari Amerika Serikat sebagai respons terhadap kerusakan lingkungan nan semakin mengkhawatirkan.
Tema Hari Bumi 2025, "Kekuatan Kita, Planet Kita", menekankan pentingnya tanggung jawab berbareng untuk beranjak ke daya terbarukan dan membangun masa depan nan lebih lestari. Peringatan ini bermaksud untuk meningkatkan kesadaran dunia bakal pentingnya menjaga bumi bagi generasi mendatang.
Peringatan Hari Bumi 2025 jatuh pada hari Selasa, pekan ketiga bulan April. Tema 'Kekuatan Kita, Planet Kita' membujuk masyarakat, organisasi, dan pemerintah untuk berkedudukan aktif dalam transisi menuju daya terbarukan.
Sasaran ambisius ditetapkan untuk menggandakan produksi daya terbarukan pada tahun 2030, dengan konsentrasi pada sumber daya bersih seperti panas bumi, tenaga air, dan tenaga pasang surut. Hal ini menunjukkan urgensi dunia dalam mengatasi perubahan suasana dan kerusakan lingkungan.
Meskipun di Indonesia, Hari Bumi mungkin belum sepopuler Hari Lingkungan Hidup Sedunia, kedua peringatan ini mempunyai tujuan nan sama: mendorong kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Peringatan Hari Bumi bukan sekadar seremonial, tetapi momentum untuk menggugah kesadaran dan membujuk tindakan nyata dalam menjaga kelestarian bumi. Memahami sejarah dan tujuan peringatan ini bakal semakin memperkuat komitmen kita untuk menjaga warisan bumi bagi generasi mendatang.