Gubernur Lemhannas Sebut Kebijakan Tarif Resiprokal Trump Momentum Perkuat Ketahanan Ekonomi

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Ace Hasan Syadzily mengatakan kebijakan tarif resiprokal nan kembali didorong Presiden Amerika Serikat Donald Trump kudu dijadikan momentum strategis untuk memperkuat ketahanan nasional, khususnya ketahanan ekonomi Indonesia.

Hal itu disampaikan Ace Hasan Syadzily saat menghadiri aktivitas Jatim Retreat 2025, nan berjalan di Kota Batu, Jawa Timur, Sabtu (26/4/2025).

Menurut Ace, di tengah perubahan lanskap geopolitik dan geoekonomi global, bangsa Indonesia kudu mempercepat langkah membangun kemandirian di sektor-sektor vital.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar itu kemudian menyoroti kebijakan proteksionisme ekonomi Amerika Serikat, nan dikenal dengan tarif resiprokal di bawah Trump 2.0, telah berakibat luas terhadap ketidakstabilan perdagangan internasional.

Gangguan rantai pasok global, perlambatan pertumbuhan ekonomi, hingga volatilitas pasar finansial menjadi pengaruh nyata nan kudu diantisipasi.

"Ini momentum bagi kita. Kebijakan bumi nan tidak lagi mengutamakan perdagangan bebas kudu disikapi dengan memperkuat fondasi ekonomi nasional," kata Ace dalam keterangan tertulis, Minggu (27/4/2025).

Dia menegaskan, ketahanan ekonomi menjadi pilar utama ketahanan nasional. Dengan memperkuat sektor energi, pangan, industri, dan teknologi, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada pasar dunia nan rentan.

Ace menggarisbawahi pentingnya percepatan hilirisasi sumber daya alam, penguatan industri dalam negeri, pengembangan ekonomi kreatif, serta transformasi digital untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

"Ketahanan ekonomi kudu dibangun dari dalam. Kita kudu mengelola sendiri kekayaan alam kita, memperkuat ketahanan pangan dan energi, serta memastikan kesiapan lapangan kerja berbobot untuk generasi mendatang," tegasnya.

Ace juga menekankan pentingnya memperkuat investasi dalam kualitas sumber daya manusia, penemuan teknologi, dan pemberdayaan ekonomi lokal.

Dalam konteks daerah, Gubernur Lemhannas itu menyebut Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu pilar utama dalam menopang ketahanan nasional. Berdasarkan indeks ketahanan nasional 2024, Jawa Timur menunjukkan keahlian cukup handal di bagian demografi, ekonomi, dan politik.

Namun, dia mengingatkan, Jawa Timur tetap kudu waspada terhadap tantangan era disrupsi global, perubahan pola perdagangan dunia, ketidakpastian bisnis, hingga krisis sosial budaya akibat transformasi digital.

"Jawa Timur mempunyai potensi besar untuk menjadi motor penggerak kemandirian nasional, terutama dengan kekuatan sumber daya manusia, sektor agrikultur, industri, dan imajinatif nan kuat," jelas Ace.

Amerika Serikat menetapkan tarif resiprokal ke 60 negara nan membikin ketidakpastian ekonomi di negara tersebut melonjak naik.

Selengkapnya