Komisi I Kecam Kkb Tembaki Ketua Komnas Ham Papua

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

Anggota Komisi I TB Hasanuddin mengecam peristiwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menembaki rombongan Ketua Komnas HAM Papua Frits Ramandey saat

"Ini jelas tindakan sadis nan menakut-nakuti kerja lembaga negara. Pemerintah kudu bertindak tegas," kata Hasanuddin dalam keterangannya, Senin (28/4).

Ia menilai tindakan nan dilakukan KKB terhadap rombongan Ketua Komnas HAM Frits Ramandey ini telah melampaui pemisah lantaran telah menyerang sosok pelindung HAM.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlebih, kata dia, Komnas HAM juga sedang menjalani tugas nan dilindungi dan diamanahkan oleh undang-undang.

Oleh lantaran itu, dia berambisi abdi negara memperketat keamanan dan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku nan melakukan tembakan itu.

"Serangan KKB tersebut bukan hanya serangan terhadap individu, namun juga terhadap wibawa negara," jelas dia.

"Kita tidak boleh membiarkan ini berulang. Perlindungan terhadap petugas negara, termasuk Komnas HAM, adalah prioritas," sambungnya.

Kendati demikian, Hasanuddin mengingatkan segala tindakan nan diambil abdi negara terhadap para pelaku kudu sesuai norma nan berlaku.

"Tapi kekerasan bersenjata seperti nan dilakukan KKB kudu dilawan secara tegas berasas hukum," tutur dia.

Sebelumnya, Fitri bercerita peristiwa itu terjadi pada Minggu (27/4) pagi. Ia mengatakan saat itu turun ke Sungai Rawara, Distrik Moskona, Papua Barat untuk mandi, cuci, kakus (MCK).

Pihak nan terlibat pencarian bermaksud untuk beragama sebelum pencarian dimulai.

"Ini kan tetap pagi dan Minggu, kami kudu ibadah, tempat pencarian itu ada 24 camp. Saya diminta kawan-kawan memimpin ibadah, jam 6 saya turun sungai untuk MCK, sejumlah orang juga turun ke sungai," kata Frits saat dihubungi, Senin (28/4).

Saat itu, dia mengaku sempat mengambil video derasnya arus sungai. Setelah selesai, Frits mengatakan tembakan datang dari arah seberang sungai.

"Kami langsung diberondong, tembakan pertama kami tidak lihat, setelah mereka nembak mereka bersuara. Tembakan diarahan ke kami 5 orang, mereka di seberang sungai," ujarnya.

Fitri dan empat personil polisi itu kemudian berlari untuk melindungi diri. Tembakan jawaban kemudian dilakukan oleh personil TNI Polri nan ada di lokasi.

Ia menjelaskan wilayah pencarian itu merupakan area merah perlintasan KKB.

"Kami langsung upaya perlindungan diri, ada nan tiarap, saya buang badan lari silang, tembakan pertama, kedua, dihantam lagi, ketiga, keempat, kemudian dibalas oleh perimeter, Brimob dan TNI nan memberikan perlindungan. Daerah itu merah, perlintasan golongan sipil bersenjata," terangnya.

(mab/sfr)

Selengkapnya