ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com --
Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal Arifin Paliwang mengungkap kesulitan warganya nan hidup di perbatasan dengan Sabah-Sarawak, Malaysia meski Indonesia sudah merdeka selama 78 tahun.
Zainal menjelaskan akses transportasi dari pusat kota menuju perbatasan Kaltara di dua wilayah tetap mengalami keterbatasan imbas prasarana nan tak memadai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada dua wilayah kami dan beberapa wilayah kami nan akses darat belum tembus ketua semua menggunakan moda transportasi udara ataupun lewat sungai nan arung jeram, arung jeram kami sudah lalui semua pimpinan," kata Zainal dalam rapat dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/8).
Zainal mengatakan masyarakat di perbatasan Kaltara itu berjuntai pada logistik dari Malaysia Imbas buruknya prasarana dan akses transportasi.
"Untung mereka tetap NKRI, tapi perutnya Malaysia pimpinan. Kita ini negara besar, negara Republik Indonesia, kita malu ketergantungan semuanya selalu dari Malaysia malu sebenarnya," jelas dia.
Tak hanya itu, kata Zainal, sulitnya pengedaran logistik imbas minimnya prasarana dan akses transportasi membikin nilai pangan dan material gedung melonjak tajam.
Zainal menjelaskan Pemprov Kaltara telah mengalokasikan suntikan biaya untuk pembangunan wilayah perbatasan sebesar Rp15 miliar per tahun.
Namun, dia cemas nomor tersebut bakal menyusut imbas penerapan kebijakan efisiensi anggaran nan diterapkan Presiden Prabowo Subianto.
"Subsidi pikulan orang dan peralatan kepada masyarakat kami nan ada di perbatasan setiap tahun kami anggarkan Rp15 miliar. Tetapi, mungkin tahun ini bakal menyusut dengan adanya efisiensi," jelas dia.
Adapun saat ini Gubernur Kaltara dan Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas'ud telah sepakat membangun prasarana jalan melintasi perbatasan untuk menghubungkan kedua wilayah tersebut.
Jalan perbatasan ini bakal menghubungkan Kecamatan Log Bagun, Mahulu, Kaltim sepanjang 120 kilometer dengan Kecamatan Apau Kayan, Malinau, Kaltara sepanjang 22 kilometer.
Kesepakatan mengenai pembangunan jalan ini terjadi saat pertemuan kedua pemerintah provinsi di Kediaman Gubernur Kaltim di Gunung Bahagia, Balikpapan.
Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud menjelaskan Kaltara adalah kerabat kandung Kaltim nan terpisah pemisah administrasi.
"Alhamdulillah, kita telah bermufakat dengan Gubernur Kaltara untuk bersama-sama membangun dan menghubungkan jalan di perbatasan, nan nantinya bakal menghubungkan Kaltim dan Kaltara, melalui Kabupaten Mahulu dan Kabupaten Malinau," kata Rudy, diberitakan Antara, Minggu (27/4).
(mab/kid)
[Gambas:Video CNN]