ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan ketidakpastian pasar finansial dunia tetap tinggi hingga saat ini, dipicu oleh semakin tidak pastinya penurunan suku kembang bank sentral AS, Fed Fund Rate.
Ia mengatakan, ketidakpastian ini membikin aliran modal secara dunia dari semula nan terkonsentrasi ke obligasi Amerika Serikat bergeser sebagian ke komoditas emas, hingga obligasi negara-negara maju lainnya, maupun negara berkembang.
"Sebagian ke komoditas emas dan obligasi di negara maju dan berkembang," kata Perry saat konvensi pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, Rabu (19/3/2024).
"Portofolio investasi asing tetap terkonsentrasi ke negara maju selain AS dan belum masuk ke emerging market," tegasnya.
Aliran modal asing nan sekarang makin banyak keluar dari AS dan menuju ke komoditas emas maupun negara maju lain selain AS membikin indeks mata duit dolar melemah, diikuti turunnya imbal hasil surat utang AS alias US Treasury.
"Jadi di pasar finansial dunia ketidakpastiannya tetap bersambung diwarnai penurunan yield US Treasury dan melemahnya indeks mata duit dolar AS di tengah ketidakpastian penurunan Fed Fund Rate," kata Perry.
(arj/mij)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Sebab IHSG Anjlok 6%, Ada Apa Dengan Ekonomi RI?
Next Article Simak Keseruan InvestasiKu Investor Gathering 2024 di Menara Bank Mega