Dudung Soal Pembatalan Mutasi Letjen Kunto: Itu Biasa, Salah Tulis Saja

Sedang Trending 15 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Mutasi Letjen Kunto Arief Wibowo, putra mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, telah menjadi sorotan publik setelah Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membatalkan keputusan mutasi nan sebelumnya diumumkan.

Awalnya, Letjen Kunto dimutasi dari Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I menjadi Staf Khusus Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Namun, hanya sehari setelah pengumuman tersebut, keputusan itu dibatalkan melalui Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554.A/IV/2025.

Pembatalan ini bukan tanpa alasan. Kepala Pusat Penerangan TNI, Brigjen Kristomei Sianturi, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil lantaran Letjen Kunto dan enam perwira tinggi lainnya tetap dibutuhkan di posisi mereka saat ini. Terdapat rangkaian tugas nan belum dapat dilimpahkan, dan situasi terkini menjadi pertimbangan krusial bagi ketua TNI untuk menangguhkan mutasi tersebut.

Dalam penjelasan resmi, TNI menegaskan bahwa keputusan ini murni berasas kebutuhan organisasi dan telah melalui sistem sidang Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti). Brigjen Sianturi menambahkan bahwa pertimbangan profesionalitas dan proporsionalitas menjadi dasar utama dalam pengambilan keputusan ini. TNI AD secara tegas membantah adanya kaitan dengan rumor politik.

Komentar Dudung Abdurachman

Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman memberikan tanggapan mengenai pembatalan mutasi Letjen Kunto. Menurutnya, revisi terhadap kebijakan mutasi perwira tinggi TNI oleh Panglima TNI adalah perihal nan lazim terjadi.

"Lazim, dulu pernah juga era Pak Gatot, Pak Hadi, itu biasa. Bahkan, kemarin ada salah tulis itu kan, (pati) Angkatan Laut, kemudian pindah (keliru) menjadi pati Mabesad (Markas Besar TNI AD). Itu kan lantaran salah tulis saja," kata Dudung saat ditemui di Istana Kepresidenan, dikutip dari Antara.

Dudung menambahkan bahwa mutasi Letjen Kunto tidak ada kaitannya dengan sikap ayahnya.

"Menurut saya enggak ada kaitannya itu. Jadi, memang biasa itu di lingkungan TNI itu sering seperti itu. Terkadang pada saat (sidang) Wanjakti kemudian ada pertimbangan. Jadi, enggak ada hubungannya antara Pak Try dengan (mutasi) anaknya itu, enggak ada," jelasnya.

Infografis

Selengkapnya