ARTICLE AD BOX
Jakarta -
BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID konsisten mengembangkan sektor industri pertambangan secara berkelanjutan. MIND ID memastikan persediaan mineral kritis dan strategis terus dikelola secara optimal dan bisa dikembangkan menjadi beragam produk turunan berbobot tambah tinggi.
Oleh lantaran itu, MIND ID mendorong perguruan tinggi untuk memperkuat program research and development (R&D) dalam menciptakan produk turunan nan bisa menjawab kebutuhan mineral dan logam untuk sektor manufaktur teknologi tinggi.
Dalam sharing session di UPN Veteran Yogyakarta, Wakil Direktur Utama MIND ID Dany Amrul Ichdan menyampaikan bahwa Grup MIND ID mengelola mineral utama seperti tembaga, emas, nikel, bauksit, timah, dan batu bara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap mineral nan dimiliki Indonesia menyimpan potensi strategis untuk dikembangkan menjadi produk turunan berbobot tambah. Potensi ini membuka kesempatan luas bagi perguruan tinggi untuk menjadikan riset dan pengembangan sebagai motor penggerak inovasi, sekaligus kontribusi nyata dalam mendorong kemandirian industri nasional dan memperkuat daya saing Indonesia di sektor teknologi tinggi," ujar Dany dalam keterangannya, Kamis (8/5/2025).
"Kita kudu memperkuat R&D di kampus, dan MIND ID sangat mendukung agar perguruan tinggi mempunyai akomodasi nan memadai untuk mendukung pengembangan riset pertambangan. Dengan begitu, kita bisa bersama-sama berkontribusi lebih besar bagi Negeri," imbuhnya.
Lebih lanjut, Dany mencontohkan bijih pembawa timah nan dikelola PT Timah Tbk. tetap mengandung logam tanah jarang (Rare Earth Element/REE) nan saat ini tengah dikembangkan lebih lanjut.
Diketahui rare earth element ini terdiri dari kurang lebih 15 unsur, dengan unsur dominan antara lain Cerium, Lantanum, Neodymium dan Praseodimium dapat menjadi bahan baku strategis nan sangat dibutuhkan seperti magnet permanen, baterai hybrid, elektronik, dan katalis.
Anggota Grup MIND ID, PT Bukit Asam Tbk juga mempunyai batubara nan saat ini tengah diupayakan agar dapat dikonversi menjadi artificial graphite dan anodized sheet nan bakal memberikan faedah besar bagi pengembangan ekosistem industri baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Selanjutnya, Grup MIND ID juga mempunyai selenium dari bijih tembaga, ialah unsur nan dapat dikembangkan lebih lanjut untuk menjadi bahan baku mikrokonduktor. Dany mengatakan perguruan tinggi mempunyai peran krusial dalam mendukung pengembangan produk mineral ini.
"Pengembangan mineral-mineral ini adalah petunjuk dari Undang-Undang, dan kami berambisi perguruan tinggi turut berbareng kami menjalankan tugas mulia ini," ungkapnya.
Dany menambahkan, perguruan tinggi dapat ikut mendukung pengembangan produk mineral ini. Dengan program R&D nan lebih kuat disertai dengan penggunaan teknologi, maka pengembangan mineral turunan dapat terwujud guna meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam mineral Indonesia.*
"Pengembangan mineral-mineral ini adalah petunjuk dari Undang-Undang, dan kami berambisi perguruan tinggi turut berbareng kami menjalankan tugas mulia ini," pungkasnya.
(akd/akd)