Dolar As Mulai Ditinggalkan, Modal Investor Global Mengalir Ke Sini!

Sedang Trending 8 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Indeks mata duit dolar Amerika Serikat terhadap mata duit negara-negara maju alias nan dikenal sebagai (DXY) terus mengalami pelemahan, membikin nilai tukar dolar AS terus mengalami pelemahan, termasuk terhadap rupiah.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, kondisi ini disebabkan aliran modal asing nan mulai marak keluar dari Amerika Serikat, dan mulai bergeser ke aset-aset nan dianggap kondusif seperti emas, serta ke negara-negara pasar berkembang alias emerging market.

"Berdampak pada pergeseran aliran modal nan juga diikuti tidak hanya ke negara aset nan kondusif tapi juga mulai masuk ke emerging market, termasuk Indonesia," kata Perry saat konvensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI, Rabu (21/5/2025).

Perry mengatakan, nilai tukar rupiah sendiri terhadap dolar AS pada Mei 2025 (hingga 20 Mei 2025) telah menguat sebesar 1,13% (ptp) dibandingkan dengan posisi akhir April 2025.

Rupiah juga condong menguat dibandingkan dengan golongan mata duit negara berkembang mitra jual beli utama Indonesia dan golongan mata duit negara maju di luar dolar AS.

Ia pun menegaskan, per kuartal II-2025, aliran masuk investasi portofolio pada Mei 2025 kembali meningkat, terutama ke SBN dan saham, sejalan dengan meredanya ketidakpastian dunia serta tetap baiknya prospek perekonomian Indonesia.

Perkembangan positif ini memperkuat ketahanan eksternal setelah pada April 2025 investasi portofolio mencatat net outflows, meskipun secara kumulatif triwulan II 2025 sampai 19 Mei 2025 tetap tercatat net outflows 3,1 miliar dolar AS.

"Jadi tekanan terhadap nilai tukar rupiah mereda lantaran mata duit dollar mereda," tegas Perry


(arj/mij)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Kian Perkasa! Tembus Rp16.300-an per Dolar AS

Next Article Hari Pertama Perdagangan 2025, Was-Was Rupiah Masih Rawan Melemah!

Selengkapnya