Dolar As Bisa Balik Ke Rp15.000? Begini Analisanya!

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Nilai tukar rupiah berada dalam tren penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah sebelumnya jatuh ke level terburuk, ialah Rp16.565/US$. Apakah penguatan rupiah bakal terus berlanjut?

Chief Economist Bank Permata (BNLI) Josua Pardede menjelaskan tantangan bagi pergerakan rupiah berasal dari aspek eksternal, antara lain kebijakan Amerika Serikat (AS) mengenai tarif impor nan berpotensi memicu perang dagang.

Di sisi lain, Josua mengatakan ada upaya dari dalam negeri untuk menjaga pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Di antaranya, berlakunya tanggungjawab parkir Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) bagi para eksportir di awal bulan ini, diharapkan dapat membantu menjaga persediaan kurs asing (valas) di dalam negeri.

"Sehingga kami memandang bahwa ada kombinasi di sana, bahwa ada tantangan dari eksternal, namun kebijakan dalam negeri dan juga gimana upaya-upaya untuk meningkatkan dari sisi nilai tambah, ekspor melalui program prioritas pemerintah juga, melalui program hilirisasi, ini diharapkan bakal bisa meningkatkan suplai valas dalam negeri," ujar Josua saat Public Expose & Press Conference Bank Permata 2025 di WTC, Jakarta, Jumat (7/3/2025).

Pergerakan nilai tukar rupiah, kata Josua bakal berjuntai pada keberhasilan kebijakan DHE SDA dalam menambah devisa negara. Menurut Josua, dalam jangka pendek, rupiah tetap bakal pada kisaran di level Rp16.000.

"Tapi itu subject to lagi gimana perkembangan dari sisi kebijakan DHE. Kalau kebijakan DHE ini sukses ya, sesuai dengan angan pemerintah, dimana ada tambahan devisa, let's say misalkan US$60 miliar sampai dengan US$80 miliar di tahun ini saja, tentunya ini bakal bisa mendorong ataupun bisa memberikan info positif pada rupiah," terangnya.

Adapun Refinitiv mencatat pada awal perdagangan 6 Maret 2025, rupiah sempat berada di level Rp16.250/US$ nan merupakan posisi terkuat sejak 17 Februari 2025 alias sekitar dua minggu terakhir.


Nilai tukar rupiah dengan sigap menguat Rp 325/US$ dalam empat hari terakhir.Hal menarik lainnya ialah rupiah tampil menakjubkan lantaran hanya dalam kurun waktu empat hari, rupiah bisa menguat lebih dari 300 poin ialah dari Rp16.575/US$ pada 28 Februari 2025 menjadi Rp16.250/US$ pada awal perdagangan 6 Maret 2025.

Apresiasi nan terjadi pada rupiah ini tak lepas dari indeks dolar AS (DXY) nan mengalami pelemahan sejak 3 Maret 2025. Per 5 Maret 2025, DXY terpantau berada di posisi 104,3 alias merupakan nan terendah sejak 5 November 2024 (empat bulan terakhir).


(mij/mij)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Dagang di Awal Ramadan, Begini Proyeksi Rupiah & IHSG

Next Article Pemerintah Rombak Aturan DHE, Karena Rupiah Jeblok?

Selengkapnya