ARTICLE AD BOX
Medan, detikai.com --
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menyentil OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan meminta mereka berakhir membikin anggaran asing dan menyantap begitu banyak biaya.
Permintaan dan sentilan itu disampaikan setelah Bobby menemukan OPD membikin anggaran untuk pengadaan tusuk gigi Rp100 juta, kue tart Rp50 juta, hingga busi racing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk OPD jangan buat anggaran nan asing aneh lagi. Cukup, tusuk gigi lah, busi racing. 'Ada busi racing pak,'" kata Bobby Nasution saat membuka Musrembang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Sumut di Kantor Gubernur Sumut, Senin (5/5).
"Di dinas apa busi racing itu ya? Di dinas sosial ya. Dinas sosial busi racing. Ini mau balapan alias apa? Pantas tetap banyak nan balapan liar. Ada busi racing lah ada apa lah. Aduh cukup," ucapnya.
Bahkan Bobby juga menemukan OPD nan membikin anggaran perjalanan dinas untuk membikin videotron. Bobby meminta agar kebiasaan membikin anggaran asing tersebut segera dihentikan.
"Kalau dulu ada nan tetap perjalanan dinas disuruh dihilangkan, ini enggak mau dihilangkan, ini mau buat videotron ada perjalanan dinas nya di provinsi ini pak. Buat videotron ada perjalanan dinas ngecek dulu kayak mana buat videotron. Ada perjalanan dinas buat videotron. Hilangin lah nan gitu-gitu pak," ucap Bobby
[Gambas:Video CNN]
Bobby mengingatkan efisiensi anggaran nan digaungkan Presiden Prabowo Subianto bukan berfaedah pemangkasan dana, melainkan optimasi penggunaan anggaran agar lebih tepat guna dan tepat sasaran.
"Imbauan Bapak Presiden itu efisiensi bukan untuk mengurangi anggaran tapi mengoptimalkan anggaran. Hilangin lah nan gitu gitu pak," ungkapnya.
Bobby menyebut bahwa sejak menjabat sebagai Gubernur, sudah ada dua kasus mengenai pengelolaan anggaran nan ditangani abdi negara penegak hukum
"Gawat kita kelak ada Pak Kajati di sini. Di dengar Pak Kajati kelak darurat kita. Saya baru berapa minggu di sini (menjabat) saja sudah dua nan dikenakan Pak Kajati gitu. Konon lagi nan lain nanti," ucap Bobby.
Dalam lima tahun masa kepemimpinannya berbareng Wakil Gubernur Surya, Bobby berambisi seluruh OPD menyelaraskan program dan anggaran dengan visi misi kepala wilayah serta program strategis nasional.
"Hilangin lah nan gitu gitu, buat nan bagus bagus aja programnya. Dukung lah program kami. Lima tahun saya dan pak Surya di sini. Bingung kelak ntah siapa nan capek. Entah kami nan capek entah kalin nan capek jika enggak mau mengikuti program kami," tuturnya.
"Jadi penganggaran nya ikuti lah. Ikuti penganggaran nan sudah kami programkan sehingga program ini bisa berjalan. Program ini bisa kami lihat berjalannya itu dari perencanaannya, dari penganggarannya. Kalau enggak susah nanti," dia menegaskan.
Bobby juga menegaskan bahwa banyak OPD nan tetap belum merujuk pada visi misi Gubernur maupun Presiden dalam menyusun program kerja dan alokasi anggaran.
"Kita bekerja ini jika mulai dari penganggaran dan perencanaan enggak sesuai dengan visi misi, saya lihat tetap banyak dari program pak presiden dari gubernur tetap banyak OPD nan enggak ngikutin dalam perihal penganggaran nya," paparnya.
(fnr/chri)