ARTICLE AD BOX
detikai.com
Kamis, 08 Mei 2025 09:34 WIB

Jakarta, detikai.com --
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Herman Khaeron menepis dugaan bahwa Presiden Prabowo Subianto adalah boneka dari Presiden ke-7 Joko Widodo.
Herman mengatakan sebagian besar program pemerintahan Prabowo adalah program-program baru. Menurutnya, perihal itu menunjukkan Prabowo berdikari dan berdaulat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mencontohkan beberapa program seperti makan bergizi gratis, sekolah rakyat, hingga peningkatan akomodasi rumah sakit.
"Makan bergizi gratis, sekolah rakyat. Kemudian melengkapi seluruh akomodasi rumah sakit, kemudian program membangun lembaga koperasi di setiap desa, hilirisasi. Artinya, jika memandang dari program-program Pak Prabowo, jelas ini adalah corak kemandirian Pak Prabowo. Bentuk kedaulatannya Pak Prabowo sebagai presiden," kata Herman di Kantor DPP Partai Demokrat, Rabu (7/5) malam.
Demokrat, lanjut dia, tidak pernah melihat ada mentari kembar di pemerintahan. Ia mengatakan Prabowo adalah kepala negara dan kepala pemerintahan.
"Jadi kami tidak pernah memandang bahwa ada mentari kembar dan lain sebagainya. Bahwa Pak Prabowo adalah sekarang presiden Republik Indonesia. Kepala negara dan kepala pemerintahan," katanya.
Dalam pembukaan sidang kabinet paripurna pada Senin (5/5), Prabowo juga menyinggung tudingan nan menyebut dirinya boneka Presiden ke-7 Jokowi.
"Seolah Pak Jokowi tiap malam telepon saya, saya katakan itu tidak benar, bahwa kita konsultasi iya, itu seorang pemimpin nan bijak, konsultasi, minta pendapat, minta saran," kata Prabowo.
Ia pun mengaku tak hanya berkonsultasi dengan Jokowi saja, melainkan juga dengan presiden terdahulu lainnya. Seperti SBY dan Megawati Soekarnoputri.
(yoa/wis)
[Gambas:Video CNN]