ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD Mayjen TNI Djon Afriandi mengatakan bahwa golongan oknum organisasi kemasyarakatan (ormas) nan mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban kudu ditindak.
Danjen Kopassus memahami bahwa ormas dan premanisme merupakan dua perihal nan berbeda dan kudu dipisahkan. Namun, kegiatan-kegiatan golongan ormas nan mengarah pada tindakan premanisme kudu dilawan.
"Nanti ada tugasnya polisi, kemudian bakal melibatkan masyarakat untuk bisa melawan lantaran itu memang tidak baik," kata Mayjen TNI Djon usai membuka aktivitas Hari Gembira dengan 4.000 anak-anak di Markas Kopassus Cijantung, Jakarta, Sabtu (26/4) seperti dilansir Antara.
Mayjen TNI Djon mengatakan bahwa ormas nan ada saat ini tidak semuanya berisi preman. Begitu pula tidak semua preman tergabung ke dalam ormas.
Jika ormas-ormas melakukan aktivitas nan positif dan mendukung pemerintah, menurut dia, keberadaan ormas bakal bermanfaat.
Namun, jika aktivitas kelompok-kelompok di dalam ormas tersebut berasosiasi premanisme, lanjut dia, bakal berakibat negatif.
Ia menganggap bahwa premanisme merupakan orang-orang nan tidak mau kerja, tetapi kudu punya pendapatan nan besar.
"Dia memaksakan kepentingan kelompoknya, perorangannya, dengan mengambil hak-hak orang lain," katanya.