Bos Ojk Ungkap Alasan Prabowo Minta Bank Bumn Genjot Akses Keuangan

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto meminta unik kepada bank-bank BUMN di Indonesia untuk meningkatkan akses finansial bagi masyarakat di Indonesia. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar buka-bukaan alasannya.

Mahendra mengatakan saat ini pemerintah mau melakukan penyaluran support sosial dan beragam program support lainnya lewat rekening secara langsung ke penerima bantuan.

Maka dari itu, bank-bank BUMN ditugaskan negara untuk memperluas jangkauan akses keuangannya ke masyarakat. Khususnya masyarakat nan belum pernah mempunyai akses perbankan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi inklusi finansial ini bakal termasuk soal kepemilikan rekening bank, dan penyaluran program pemerintah jadi ke aspek itu," beber Mahendra di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025).

"Ini keseluruhan lah, buat bansos, subsidi, program sosial lain lah ini diharapkan bisa langsung ke pihak nan dituju dengan proses ke rekening masing-masing," sambung Mahendra.

Seperti diketahui, pejabat tinggi bank-bank BUMN hari ini dipanggil Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan rapat unik ke Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan dalam rapat itu bank-bank BUMN mendapat tugas untuk melakukan percepatan inklusivitas finansial alias nomor melek finansial di Indonesia.

Airlangga memaparkan sejauh ini masyarakat Indonesia nan sudah punya akomodasi perbankan mencapai 89%. Namun Prabowo mau agar nomor itu bisa jadi lebih tinggi.

"Jadi jelaskan mengenai literasi keuangan. Maka ke depan didorong lagi mengenai dengan pembelajaran agar masyarakat bisa memanfaatkan rekening dan tahu akibat investasi," ungkap Airlangga di tempat nan sama.

Beberapa kepala utama bank-bank BUMN datang langsung di Istana siang ini. Mulai dari Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu, Direktur Utama BRI Sunarso, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, hingga Direktur Utama Bank BNI Royke Tumilaar.

(hal/hns)

Selengkapnya