ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Dikenal lantaran rasanya nan manis dan kandungan karbohidratnya, kurma menjadi salah satu makanan nan dianjurkan untuk berbuka puasa.
Selain kandungan serat, kurma menawarkan sejumlah vitamin dan mineral nan dapat memberikan faedah kesehatan. Kurma juga merupakan sumber antioksidan, nan merupakan senyawa berfaedah nan dapat membantu mengurangi peradangan dan stres oksidatif.
Mengingat kandungan serat dan vitamin serta mineralnya nan tinggi, kurma dapat membantu pencernaan, peningkatan kesehatan kekebalan tubuh, dan kesehatan jantung.
Meski demikian, mengingat rasanya nan manis, amankah kurma dikonsumsi oleh penderita diabetes?
Mengutip Healthline, meski kadar gulanya tinggi, rupanya kurma boleh dikonsumsi oleh penderita diabetes. Hanya saja, takaran jumlah kurma nan kondusif dikonsumsi penderita glukosuria kudu diperhatikan.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa penderita glukosuria dapat mengonsumsi kurma sebagai bagian dari diet seimbang, nan mencakup makanan seperti buah-buahan, sayuran, dan protein rendah lemak.
Kandungan kurma
Foto: Pembeli memilih buah kurma nan dijual di salah satu toko di area Pasar Tanah Abang, Jakarta, Rabu (13/3/2024). (detikai.com/Faisal Rahman)
Kurma mengandung banyak rasa manis dalam gigitan nan relatif kecil. Kurma merupakan sumber fruktosa alami, ialah kandungan gula nan ditemukan dalam buah.
Setiap kurma medjool (sekitar 24 gram) mengandung 67 kalori dan sekitar 18 gram karbohidrat.
Satu kurma kering mengandung nyaris 2 gram serat, alias 8% dari Nilai Harian (DV).
Bagaimana kurma memengaruhi gula darah
Indeks glikemik (IG) adalah langkah mengukur pengaruh karbohidrat pada kadar gula darah Anda.
IG diukur pada skala 0 hingga 100, dengan glukosa murni (gula) diberi nilai 100 dan kadar gula darah tertinggi nan dapat melonjak setelah mengonsumsi makanan.
Karbohidrat IG rendah mempunyai IG 55 alias lebih rendah, sedangkan karbohidrat dengan IG tinggi diberi nilai 70 alias lebih. Karbohidrat IG sedang berada tepat di tengah dengan IG 56-69.
Makanan dengan IG rendah dapat menyebabkan perubahan nan tidak terlalu signifikan pada kadar gula darah dan insulin. Sementara makanan dengan IG tinggi dengan sigap meningkatkan gula darah. Hal ini dapat menyebabkan gula darah turun drastis pada mereka nan mungkin kesulitan mengelola ragam gula darah mereka.
Meskipun manis, kurma mempunyai IG rendah. Artinya, jika dimakan secukupnya, kurma merupakan pilihan nan kondusif bagi penderita diabetes.
Dalam sebuah penelitian, para peneliti memeriksa GI dari 1,8 ons (50 gram) dari 5 jenis kurma nan umum. Mereka menemukan bahwa kurma umumnya mempunyai GI rendah, antara 44 dan 53, nan mungkin sedikit berbeda tergantung pada jenis kurma.
Tidak ada perbedaan signifikan dalam GI kurma saat diukur pada orang dengan dan tanpa diabetes.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Cerita Lucky Heng Banting Stir Dari Musisi ke Pengusaha Parfum
Next Article Cara Mengurangi Kadar Gula dalam Nasi, Ternyata Mudah