Berpihak Pada Umkm Dan Ekonomi Kerakyatan, Bri Jaga Stabilitas Kinerja

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) bisa menjaga stabilitas keahlian dengan mencatatkan untung bersih konsolidasian sebesar Rp60,64 triliun di sepanjang 2024, di tengah tantangan ekonomi global. Keberpihakan BRI dalam mendukung UMKM tercermin dari porsi penyaluran angsuran nan didominasi oleh segmen UMKM, mencapai 81,97% dari total angsuran alias senilai Rp1.110,37 triliun dari keseluruhan penyaluran angsuran BRI nan mencapai Rp1.354,64 triliun di akhir tahun 2024.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto menegaskan bahwa keberpihakan BRI terhadap UMKM tidak hanya menjadi strategi bisnis, tetapi juga bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

"Sebagai perusahaan nan mempunyai konsentrasi utama pada UMKM, BRI terus berupaya memperluas akses pembiayaan nan inklusif serta menghadirkan program pendampingan nan berkelanjutan. Komitmen ini tidak hanya mendorong pertumbuhan UMKM, tetapi juga memperkuat esensial ekonomi nasional secara keseluruhan," tegasnya dalam keterangan resmi, Sabtu (15/2/2025).

Dia menambahkan bahwa BRI terus memperkuat perannya dalam menciptakan ekosistem ekonomi nan lebih inklusif dan berkelanjutan.

"Langkah ini sejalan dengan Asta Cita Pemerintah nan menekankan pentingnya pembuatan lapangan kerja berkualitas, pengembangan kewirausahaan, penguatan industri kreatif, serta pembangunan ekonomi dari desa dan dari bawah untuk mencapai pemerataan dan pengentasan kemiskinan," jelasnya.

Untuk diketahui, pertumbuhan angsuran tersebut tetap sejalan dengan strategi manajemen akibat nan prudent, terlihat dari perbaikan rasio angsuran bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) nan membaik dari semula 2,95% pada 2023 menjadi 2,78% pada 2024. Selain itu, di sepanjang 2024 BRI sukses menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp184,98 triliun kepada lebih dari 4 juta pelaku UMKM di seluruh Indonesia.

Jumlah ini menjadikan BRI sebagai bank penyalur KUR terbesar di Indonesia. Adapun sumber biaya KUR sepenuhnya berasal dari biaya bank, sementara sebagian kembang nan dibayarkan oleh debitur mendapat subsidi dari pemerintah.

Dengan skema ini, pelaku UMKM dapat memperoleh pembiayaan nan lebih terjangkau untuk mengembangkan upaya serta meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian nasional. Di samping menyalurkan pembiayaan, BRI juga terus mengembangkan beragam program pemberdayaan UMKM secara berkelanjutan.

Salah satunya adalah Desa BRILian, nan telah membina lebih dari 4.327 desa dengan beragam potensi unggulan, seperti desa wisata, pertanian, kerajinan, dan sektor lainnya. Sementara itu, program Klasterku Hidupku, nan berfokus pada pemberdayaan berbasis kesamaan upaya dalam golongan alias klaster, terus diperluas dengan mendukung lebih dari 38.574 klaster usaha.

BRI juga terus memperluas jangkauan jasa keuangannya melalui AgenBRILink, nan sekarang telah mencapai 1,06 juta pemasok dan datang di lebih dari 67 ribu desa, alias menjangkau lebih dari 80% dari total desa di Indonesia. Hingga akhir Desember 2024, volume transaksi AgenBRILink mencapai Rp1.583 triliun. Dengan konsep sharing fee, AgenBRILink menciptakan kesempatan ekonomi bagi masyarakat melalui jasa transaksi finansial nan semakin mudah diakses.

Inisiatif ini selain berkontribusi terhadap peningkatan inklusi keuangan, juga membuka lapangan pekerjaan melalui sharing economy BRI dengan agen.


(rah/rah)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Layanan Keuangan Mikro BRI-Kesuksesan Microfinance Outlook 2025

Next Article Bos BRI Nilai UMKM Bisa Bantu Peningkatan Tax Ratio

Selengkapnya